Berikut ini jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadhan 2019/1440 Hijriah untuk wilayah Bali dan NTB selama 30 hari ke depan.
TRIBUNNEWS.COM- Berikut ini jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadhan 2019/1440 Hijriah untuk wilayah Bali dan NTB selama 30 hari ke depan.
Jadwal imsakiyah merupakan informasi yang berisikan tentang waktu imsak, salat dan buka puasa Ramadhan 2019/1440 H.
Mulai hari ini, Senin (6/5/2019) umat Islam di Indonesia mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Bersamaan dengan hal itu, PP Muhammadiyah telah merilis jadwal imsakiyah untuk 30 hari.
Baca: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Jakarta hingga Surabaya Bulan Ramadan 2019/1440 H, Lengkap 30 Hari
Baca: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2019/1440 H untuk Yogyakarta, Solo, dan Sekitarnya
Dikutip dari situs Suara Muhammadiyah, jadwal imsakiyah bulan Ramadhan 2019 dihisab dan disusun Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ustaz Oman Fathurohman SW.
Metode hisab yang dipakai Muhammadiyah memperhitungkan posisi lintang, bujur daerah, serta tinggi daerah yang dihisab.
Sehingga, tingkat keakuratannya dianggap paling tepat.
Hal ini berbeda dengan metode hisab lembaga lain yang biasanya tidak memperhitungkan tinggi daerah.
Berikut jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2019/1440 H untuk Bali dan, NTB selama 30 hari lengkap dengan gambar.
1. Jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2019/1440 Bali - Denpasar
2. Jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2019/1440 Nusa Tenggara Barat - Makassar
Baca: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2019/1440 H di Wilayah Sulawesi Selama 30 Hari
Baca: Perhatikan, Inilah 9 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan 1440 H
Baca: Bacaan Niat Berbuka Puasa yang Benar Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW & Jadwal Imsakiyah 1439 H / 2018
Untuk lebih lengkapnya, Anda mengakses situs Suara Muhammadiyah di link ini.
Sebagaimana diketahui, PP Muhammadiyah sudah jauh lebih dulu mengumumkan kapan awal puasa 1 Ramadhan 1440 H/2019.
Mengutip maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2019, 1 Ramadhan 1440 H jatuh pada Senin, 6 Mei 2019.
Penetapan 1 Ramadan 1440 H berdasar hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Selain menetapkan awal 1 Ramadan 1440 H, PP Muhammadiyah juga mengumumkan kapan awal bulan Syawal dan Zulhijah 1440 H.
Untuk 1 Syawal 1440 H jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019.
Sementara 1 Zulhijah 1440 H jatuh pada Jumat, 2 Agustus 2019.
Hari Arafah (9 Zulhijah 1440 H) jatuh pada Sabtu, 10 Agustus 2019.
Idul Adha (10 Zulhijah 1440 H) jatuh pada Minggu, 11 Agustus 2019.
Baca: 5 Resep Es Buah Segar dan Mudah Dibuat, Dijamin Sukses Jadikan Buka Puasa Ramadan Pertamamu Istimewa
Baca: Resep Buka Puasa Hari Pertama- 4 Resep Takjil Berbahan Dasar Pisang, dari Kolak hingga Molen
Awal bulan Ramadhan diumumkan oleh pemerintah atas hasil laporan aktivitas rukyatul hilal di banyak titik di Indonesia, kita telah memasuki bulan baru yaitu Bulan Ramadhan.
Di awal Bulan Ramadhan ini kita dianjurkan untuk memohon kepada Allah sebagaimana beberapa doa Rasulullah SAW berikut ini.
Berikut ini adalah doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Hadits ini dikutip oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam karyanya Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyatis Shiyam, [Madinah, Maktabah At-Thayyibah: tanpa catatan tahun], halaman 108.
Adapun terjemahan doa Rasulullah ini didasarkan atas catatan kecil atau syarah singkat atas hadits tersebut.
وأخرج: أنه صلى الله عليه وسلم كَانَ يقول إذا دخل شهر رمضان اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Artinya, “Rasulullah SAW bila telah masuk bulan Ramadhan berdoa, ‘Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī,’” (HR At-Thabarani dan Ad-Dailami).
Baca: 4 Jenis Olahraga Ringan yang Baik Dilakukan Saat Berpuasa, Ada Bersepeda hingga Bowling
Baca: TIPS Puasa Hari Ini - 9 Cara Kurangi Bau Mulut, Sikat Gigi usai Sahur hingga Hindari Olahan Keju
Berikut ini bacaan niat puasa dikutip dari laman resmi nu.or.id.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta'ala.
“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”
Untuk menjalankan ibadah puasa, umat Islam juga sangat dianjurkan untuk makan sahur.
Waktu makan sahur dilakukan selepas tengah malam dan diakhirkan selama tidak masuk waktu yang diragukan; apakah masih malam atau sudah terbit fajar.
Makan sahur bahkan juga menjadi amalan sunnah di bulan puasa.
Dikutip dari laman resmi nu.or.id, terdapat keberkahan dalam sahur.
Rasulullah sangat menganjurkan umatnya untuk tak meninggalkan sahur meskipun sekedar meminum satu teguk air.
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم السحور كله بركة فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله عز و جل وملائكته يصلون على المتسحرين
Artinya, “Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,’” (HR Ahmad).
Baca: 3 Resep Menu Sahur Praktis dan Sehat yang Bikin Santap Sahurmu Makin Nikmat
Baca: Mau Penuhi Kebutuhan 8 Gelas Air Sehari saat Puasa? Awali lewat 2 Gelas saat Sahur & Simak Tips Ini
Berikut ini doa yang dibaca ketika menyantap hidangan sahur.
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Yarhamullâhul mutasahhirîn.
Artinya, “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”
Setelah satu hari menahan makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, umat Islam akan berbuka puasa.
Momen buka puasa menjadi momen yang sangat menyenangkan.
Umat Islam dianjurkan untuk membaca niat berbuka puasa.
Tentu saja sebagai bentuk rasa syukur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Dikutip Tribunnews.com dari laman resmi nu.or.id, disebutkan oleh Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’, berikut ini doa lengkap berbuka puasa.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
"Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.
Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Di akhir doa, ada permintaan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Setelah satu hari berpuasa dan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, kemungkinan besar akan ada pelanggaran yang dilakukannya.
Entah itu marah, berbohong, berprasangka buruk, ataupun hal lainnya.
(Tribunnews.com/Bunga/Miftah)