Maka dari itu, saat mengganti kurma dengan makanan dan minuman manis yang lain, kita perlu memperhatikan kesamaannya dengan kurma.
"Oleh karena itu, ketika mau mengganti kurma dengan makanan dan mimuman manis yang lain juga harus yang paling tidak mendekati sifatnya.
Jadi, misalnya (mengganti kurma dengan) buah-buahan yang selain mengandung kadar gula, juga mengandung serat yang bermanfaat untuk tubuh," terang Hj. Siti Choiriyah.
Baca: TIPS Puasa Hari Ini - 9 Cara Kurangi Bau Mulut, Sikat Gigi usai Sahur hingga Hindari Olahan Keju
Baca: PUASA SEHAT, Tips Nutrisi Sehat Agar Puasa Lancar, Biasakan Makan dengan Porsi Sedang
Hj. Siti Choiriyah juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang keliru dalam mengkonsumsi makanan manis saat berbuka puasa.
Ia menilai bahwa mengonsumsi kolak saat berbuka puasa, selain menyegarkan tubuh, juga dapat menimbulkan kantuk.
Timbulnya kantuk setelah berbuka puasa berdampak tak bisa melaksanakan ibadah shalat tarawih.
Pada akhirnya, Hj. Siti Choiriyah menyimpulkan bahwa istilah "berbukalah sengan yang manis-manis" merupakan bahasa kias.
"Tetapi menurut saya, sebaiknya jika memang ada (konsumsilah) ruthab atau tamr, atau jika tidak ada air putih saja dulu karena kita gampang mendapatkannya."
"Baru kemudian dilajutkan dengan yang manis-manis selain kurma seperti buah. Misalnya kolak, ya dengan porsi yang wajar-wajar saja."
"Dan itu sebaiknya dilakukan sebelum salat (maghrib), jadi nanti buka dulu, baru kemudian baru dilanjutkan salat," pungkasnya.
Baca: Benarkah Tidur saat Berpuasa adalah Ibadah? Begini Penjelasan Lengkap dari Ustaz!
Baca: Apakah Ghibah atau Menggosip Bisa Batalkan Puasa? Ini Jawaban Ustaz
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)