Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Bulan suci Ramadan merupakan momen yang ditunggu setiap umat Islam di seluruh dunia untuk meningkatkan iman melalui berpuas selama satu bulan penuh, menahan lapar, dahaga dan juga nafsu.
Menariknya, pada Ramadan kali ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut menunjukkan perdamaian dan toleransinya terhadap masyarakat muslim.
Seperti yang dilakukannya pada Senin (13/5/2019) malam.
Donald Trump menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama di Gedung Putih.
Baca: Donald Trump Komplain kepada CEO Twitter Setelah Kehilangan 204.000 Follower
Dikutip dari laman NDTV, Selasa (14/5/2019), momen langka itu dihadiri pula staff pemerintahannya serta diplomat yang beragama Islam yang berasal dari berbagai negara.
Ia pun menyampaikan sedikit kesannya tentang bulan suci Ramadan saat berada di Ruang Makan Negara di gedung tersebut.
"Ramadan adalah waktu untuk beramal, memberi dan melayani sesama, Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa," kata Trump.
"Ini merupakan waktu untuk kita mendekatkan diri sebagai keluarga, tetangga dan komunitas," ucapnya.
"Dan Ramadan adalah saat di mana orang-orang bersama-bersama mengejar harapan, menjaga toleransi dan perdamaian," lanjut dia.
Baca: Aksi Baku Tembak Parah Terjadi di Dekat Resor Donald Trump
"Dalam semangat inilah, kami berkumpul bersama pada (Senin) malam ini untuk berbuka puasa dengan hidangan tradisional khas Ramadan," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa pada malam itu semua perhatian tertuju pada masyarakat muslim yang mengalami cobaan.
"Malam ini, pikiran kami tertuju pada para penganut agama Islam yang telah mengalami banyak cobaan dan kesulitan dalam beberapa pekan terakhir," katanya.
Termasuk Umat Islam yang tewas dalam teror yang terjadi di masjid Christchurch, Selandia Baru beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan periode yang sangat sulit, kami juga sangat sedih melihat umat Islam yang terbunuh di masjid-masjid yang ada di Selandia Baru," katanya.
Selain itu, Trump juga bersimpati terhadap penganut agama lainnya yang tewas dalam serangan bom di Sri Lanka dan teror di negara lainnya.
"Serta (simpati kami tertuju kepada) orang-orang Kristen, Yahudi dan mereka yang terbunuh di Sri Lanka, California dan Pittsburgh," ujarnya.
Baca: Donald Trump Ejek Kepala Paspampres Amerika Serikat
Trump bertekad untuk menumpas kejahatan terorisme dan mengadili mereka yang melakukan penganiayaan terhadap sesama.
Hal itu menurutnya harus dilakukan agar semua orang bisa beribadah tanpa rasa takut.
"Kami berterima kasih kepada Tuhan, bahwa telah membuat Amerika menjadi tempat yang didirikan atas dasar kepercayaan," katanya.
"Bahwa warga negara dari semua agama dapat hidup bersama dengan aman dan penuh kebebasan," tambah dia.
Perlu diketahui, setiap tahunnya, Presiden AS memang selalu mengadakan kegiatan buka puasa bersama untuk para tamu undangan di bulan suci Ramadan.