News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Nyeri di Sekitar Dada Saat Jalani Puasa? Coba Ingat Lagi Menu Sahur Tadi, Sudah Cukup Karbohidrat?

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —  Pernah merasakan nyeri dada saat tengah-tengah menjalani puasa? Jika iya, itu tandanya ada yang salah dengan pola makan Anda, terutama nutrisi pada menu sahur.

Nah, perubahan pola makan saat menjalankan ibadah puasa dapat menimbulkan masalah kalau tidak diantisipasi dengan baik.

Astri Kurniati, Head of Nutifood Research Centre menyebutkan pertama perubahan pola makan dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi.

Baca: Buah Ajaib dari Timur Tengah Ini Favorit Rasul, di Dalam Kurma Tersimpan Khasiat Dahsyat untuk Tubuh

Daftar makanan sahur agar awet kenyang (Freepik)

Alasannya saat berpuasa rentan waktu masuknya makanan dan gizi ke dalam tubuh menjadi lebih pendek.

“Tubuh bisa kekurangan nutrisi yang tadinya makan rentang panjang sekarang pendek, yang dulu gizinya suplai di waktu panjang sekarang pendek,” ungkap Astri saat ditemui di acara Sehat bersama Nutrifood di Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).

Baca: Ketika Matahari Terbit Hampir 24 Jam, Bagaimana Umat Muslim di Sekitar Kutub Utara Berpuasa?

Apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh pada saat sahur akan menopang tubuh Anda selama puasa seharian. Jadi sebaiknya pilihlah dengan bijak. (Foto Ilustrasi: Spencer Wynn/Toronto Star)

Kemudian tubuh juga bisa mengalami dehidrasi karena asupan air ke dalam tubuh jadi terbatas, belum lagi terpotong jadwal tidur saat malam hari.

Selain itu puasa bisa menimbulkan heartburn atau rasa perih disekitar bagian dada jika tidak mengonsumsi makanan berserat.

Baca: Bukan Penyebab Utama, Tapi Kelelahan Bisa Jadi Pemicu Kematian Petugas KPPS

Menu berserat amat dianjurkan untuk santap sahur. (Ist)

“Jadi kurang serat kontipasi, terus pas begitu sahur makan banyak terus tidur lambung penuh jadi heartburn,” papar Astri.

Maka untuk mengatasi efek-efek negatif, saat sahur makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat kompleks.

Makanan karbohidrat kompleks bisa dipenuhi dengan rumus untuk sekali makan seperempat piring nasi putih, seperempat piring protein, dan setengah porsi sayuran.

Ilustrasi menu sahur (Kompas.com)

Bisa ditambah dengan susu, dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan serat untuk tubuh dan vitamin untuk daya tahan tubuh.

“Karbohidrat kompleks dengan protein, karena protein sama seperti serat dan vitamin dan mineral untuk daya tahan tubuh selama puasa terbantu,” kata Astri.

Sementara saat berpuasa, bisa berbuka dengan karbohidrat sederhana yaitu dengan buah-buahan, vitamin dan mineral.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini