Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala bidang Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan ada banyak donatur dalam pengumpulan dana untuk penyediaan takjil bagi umat yang ingin berbuka puasa di masjid itu.
Hal itu karena jumlah takjil yang disediakan oleh panitia Ramadan Masjid Istiqlal mencapai 700 box per harinya.
Baca: Gandeng Delapan Rumah Makan, Setiap Hari Masjid Istiqlal Sediakan 700 Box Takjil
Tentu saja takjil itu diperuntukkan bagi para jamaah maupun mereka yang hanya sekadar singgah ke masjid satu ini.
Masjid Istiqlal memang dikenal sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara dan keberadaannya selalu membuat siapapun ingin datang.
Terkait jumlah dana yang disumbangkan para donatur untuk dana takjil, totalnya mencapai nyaris Rp 3 milyar.
"Oh iya (ada donatur) dong, jadi kami untuk penyediaan takjil ini kan biayanya besar, hampir 2 miliar (rupiah) lebih, hampir 3 miliar," ujar Abu, saat dihubungi Tribunnews, Jumat (17/5/2019) siang.
Donatur tersebut tidak hanya berasal dari instansi pemerintah saja, namun juga pihak swasta.
Jumlah nominal yang disumbangkan pun menunjukkan angka yang beragam, mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 200 jutaan.
"Jadi kami dapat dari instansi pemerintah, ada dari swasta, ada yang 50 juta, ada yang 20 juta, ada yang 100 juta, dari Pemda DKI kemarin ada, (lalu) 200 juta," jelas Abu.
Dana tersebut memang sengaja dialokasikan untuk pengeluaran selama bulan suci di masjid Istiqlal, terutama dalam penyediaan takjil.
"Jadi nanti itu kan untuk menutupi pengeluaran kami di bulan Ramadan," kata Abu.
Kendati demikian, jika angka tersebut tidak bisa menutupi keperluan selama Ramadan, maka cara biasanya akan diambil yakni memakai kas masjid.
Baca: Begini Kesibukan Mbak Astri, Juru Masak di Dapur Masjid Istiqlal Menyiapkan Menu Berbuka
Sama seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Tetapi seandainya nanti nggak tertutupi, kurang, terpaksa ditombokin pakai kas masjid, dari tahun ke tahun seperti itu," tegas Abu.