News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Ramadan Berbagi, Indonesia Berikan Sumbangan Kemanusiaan kepada Pengungsi Suriah di Lebanon

Penulis: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di tengah terik matahari bulan Ramadhan, usai shalat jumat (17/05/2019) para relawan kemanusiaan dari Golden Future Foundation (GFF/Bandung) didampingi Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari, menyampaikan sumbangan kemanusiaan berupa bahan makanan pokok kepada ratusan pengungsi Suriah yang berada di Saida, Lebanon Selatan, yang berjarak sekitar 36 km dari kota Beirut.

TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Di tengah terik matahari bulan Ramadhan, usai shalat jumat (17/05/2019) para relawan kemanusiaan dari Golden Future Foundation (GFF/Bandung) didampingi Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari, menyampaikan sumbangan kemanusiaan berupa bahan makanan pokok kepada ratusan pengungsi Suriah yang berada di Saida, Lebanon Selatan, yang berjarak sekitar 36 km dari kota Beirut.

Melalui kerja sama dan koordinasi KBRI Beirut dengan Kementerian Negara Urusan Pengungsi dan Palang Merah Lebanon,  Golden Future Foundation menyiapkan 770 kotak dus berisi bahan makanan, seperti beras, minyak, dan gula,  serta mendistribusikannya secara langsung kepada para pengungsi.

Menurut Dubes Hajriyanto Thohari, kegiatan yang yang dilakukan oleh GFF tersebut, selain berdimensi kemanusiaan dengan memberikan bantuan secara langsung, pada saat yang sama juga turut mengharumkan nama Indonesia di Lebanon.

Sebagai bangsa yang besar, tentunya Indonsia perlu memberikan kontribusi nyata bagi dunia.

Lebih lanjut, Dubes Hajriyanto juga mengimbau kepada lembaga-lembaga sosial kemanusiaan untuk turut memberikan perhatian dan kepedulian kepada para pengungsi di Lebanon yang jumlahnya hampir mencapai 2 juta orang, yaitu sekitar 1,4 juta pengungsi asal Suriah dan sekitar 500 ribu berasal dari Palestina.

Lina Naous, Executive Manager pada Kementerian Negara Urusan Pengungsi yang menjadi pihak yang membantu teknis penyaluran sumbangan menyampaian apresisasinya yang tinggi atas kontribusi bangsa Indonesia dalam pemberian sumbangan tersebut.

Dijelaskan lebih lanjut olehnya bahwa 70 persen dari jumlah sumbangan diberikan kepada para pengungsi Suriah dan 30 persen dari sumbangan tersebut diberikan untuk penduduk Lebanon yang membutuhkan yang berada di sekitar lokasi pengungsi. Hal itu dilakukan untuk meredam adanya kecemburuan sosial.

Keberadaan hampir 2 juta pengungsi di Lebanon tersebut, sebagaimana dijelasakan oleh Lina Naous, sangat membebani perekonomian Lebanon.

Sehingga Pemerintah Lebanon, khususnya melalui Kementerian Urusan Pengungsi, berupaya keras agar para pengungsi tersebut segera dapat kembali ke negara asalnya. Namun, permasalahan pengungsi tersebut terus berlarut dan belum mendapatkan jalan keluar terbaik.

Meskipun panas matahari sedang menyengat, para pengungsi rela mengantri dengan sabar menunggu giliran mengambil bagiannya.

Terlihat raut muka kegembiraan saat mereka memanggil dus berisi bahan makanan itu. Melihat suasana tersebut, Assem Abi Ali, Managing Director di Kementerian Urusan Pengungsi berseloroh, “para penerima sumbangan dan para pembawa sumbangan sama-sama tersenyum bahagia”.

Prosesi penyaluran sumbangan tersebut berjalan dengan lancar berkat pengaturan dari para personil Palang Merah Lebanon.

Menurut keterangan Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Mohammad Nur Salim, selain memberikan sumbangan berupa bahan makanan pokok, Golden Future Foundation juga telah melakukan observasi lapangan di camp pengungsi Suriah di wilayah Arsal, yang berjarak tempuh 2,5 jam dari kota Beirut, untuk melihat jenis-jenis kebutuhan yang mendesak para pengungsi. Ke depan Golden Future Foundation berencana memberikan bantuan dalam bentuk lainnya seperti pembangunan sanitasi air dan juga bantuan pada saat musim dingin tiba.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini