TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Santri Millenial Center dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di bulan Ramadan mengadakan Festival Kopi di Plaza Semanggi, Jakarta.
Festival Kopi ini diharapkan bisa mengangkat brand kopi-kopi nusantara.
Selain mengangkat komoditas kopi khas nusantara, program ini juga memiliki semangat untuk pemberdayaan ekonomi umat.
Untuk mendorong pemberdayaan ekonomi umat, dalam acara ini juga diadakan pelatihan barista secara gratis.
Para peserta barista didominasi oleh anak-anak muda yang memiliki keingintahuan tinggi tentang dunia kopi.
Seperti kita ketahui bersama bahwa menjadi barista di kalangan anak muda adalah sebuah kebanggaan.
Adanya pelatihan barista gratis yang diinisiasi oleh SIMAC tentu tidak disia-siakan oleh anak-anak muda mengingat jika mengikuti pelatihan barista di tempat lain setidaknya harus merogoh kocek Rp 2-3 juta.
Baca: Menu Buka Puasa Demonstran di Depan Bawaslu, Mulai dari Kurma Sampai Nasi Kebuli
“Beruntung sekali saya dan teman-teman bisa ikut hadir di pelatihan ini karena bisa jadi bekal kami untuk bisa menjadi barista, saya sendiri ada keinginan untuk usaha kopi”, ujar Farhan peserta asal Kembangan, Jakarta Barat.
Presiden Direktur SIMAC, Nur Rohman mengatakan, masyarakat harus memaknai Ramadan tidak hanya sebagai bulan untuk ibadah puasa saja, tapi harus dimaknai sebagai bulan untuk memperkuat ekonomi umat.
"Kami harapkan nanti para peserta barista ini akan mendapatkan kesempatan permodalan untuk usaha kopi,” katanya.
Bidang Pemberdayaan BAZNAS, Eka mengatakan untuk menunjang perkembangan kopi, BAZNAS sudah menginisiasi pemberdayaan petani kopi Toraja di bagian hulu.
Di bagian hilirnya sebagai pemasaran program, diinisiasi adanya biycyle Coffee yang kami namakan Kopi Kampung.
Dalam acara ini juga di meriahkan oleh penampilan angklung dari anak anak Cendekia, para alumni sekolah barista kopi Abah, dan masih banyak lainnya.