Berikut penjelasan mengenai hukum membaca Alquran melalui aplikasi ponsel.
TRIBUNNEWS.COM - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Bulan Ramadan menjadi ladang pahala bagi umat Islam yang ingin melakukan kebaikan.
Umat Muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan di bulan Ramadan dalam berbagai cara.
Satu cara dilakukan oleh umat Islam adalah membawa Alquran.
Banyak umat Muslim yang memiliki target khatam Alquran.
Baca: Haruskah Membeli dan Mengenakan Baju Baru saat Idul Fitri? Begini Penjelasannya Menurut Islam
Baca: Tentang Nuzulul Quran, Bagaimana Hukumnya Memperingati dan Cara Rasul Mengisi Malam Mulia Ini?
Di sisi lain, kesibukan setiap orang membuat terbatasnya waktu mereka dalam membaca Alquran.
Untuk mengantisipasinya, kini masyarakat dapat membaca Alquran melalui aplikasi ponsel.
Namun, bagaimana sebenarnya hukum membaca Alquran melalui aplikasi ponsel?
Dalam video Tanya Ustaz yang diunggah oleh Youtube Channel Tribunnews.com, Direktur Pascasarjana IAIN Surakarta, Baidi, merujuk pada QS. Al-Baqarah ayat 185.
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 185, Allah subhanallahu wa ta'ala berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
Artinya, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)."
Bagi umat Islam, membaca Alquran adalah sebuah kebutuhan dan kewajiban.
Jadi, jika pada bulan Ramadan ada target khatam beberapa kali, Baidi menganggap itu adalah hal yang baik.
"Karena kesibukan bekerja, kemudian mengambil waktu di sela-sela kesibukan, membaca Alquran melalui aplikasi ponsel hukumnya boleh," ujar Baidi.
Baidi menerangkan, kemajuan teknologi membuat mushaf Alquran tidak hanya berbentuk cetak, tetapi juga aplikasi.
Sehingga, umat Islam bisa membiasakan membangun kesadaran membaca Alquran menjadi suatu kewajiban dan kebutuhan.
Jika umat Islam tidak mencintai Alquran dan tidak mengamalkannya, maka waktunya akan sia-sia.
"Seperti firman Allah yang telah disampaikan sebelumnya, jika umat Muslim ingin baik, ia harus membangun diri dan kehidupan atas dasar Alquran," kata Baidi.
Hal itu, menurut Baidi, perlu dilakukan agar kehidupan manusia lebih tertata.
Umat Islam juga tidak boleh ragu terhadap Alquran.
Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 1-2 berfirman :
الم. ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Artinya, "Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa."
Baidi mengatakan, di dalam Alquran, tidak ada keraguan bagi orang-orang yang ingin menjadikan dirinya bertakwa dan beriman kepada Allah subhanallahu wa ta'ala.
Baidi juga menyarankan umat Muslim agar menyemarakkan membaca Alquran kapan pun dan dimana pun, kecuali di tempat-tempat yang dilarang.
Di tempat kerja, perjalanan, rumah, masjid, atau di manapun, umat Muslim diharapkan untuk menggerakkan iman mereka untuk banyak membaca Alquran, kecuali di tempat-tempat yang memang dilarang Islam.
"Mari kepada kaum Muslimin, kita gerakkan mencintai Alquran," ujar Baidi.
Meskipun membaca Alquran melalui aplikasi ponsel hukumnya boleh, membaca Alquran tetap diutamakan dari mushaf.
Dilansir dari Rumaysho, terdapat hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menganjurkan membaca Alquran dari mushaf :
ﻣﻦ ﺳﺮﻩ ﺃﻥ ﻳﺤﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﻓﻠﻴﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ
“ Siapa yang ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka bacalah mushaf .” (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah , no. 2342. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Demikian juga pendapat Syaikh Khalid Al-Mushlih yang dikutip Rumaysho dari situs berbahasa Arab, Almosleh.
Beliau ditanya,
ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ :
ﺃﻳﻬﻤﺎ ﺃﻓﻀﻞ : ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ ﺃﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ؟
“Mana yang lebih utama membaca Al-Quran dari handphone/gadget atau dari mushaf?”
ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ :
ﺑﺎﻟﺘﺄﻛﻴﺪ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﺃﻓﻀﻞ، ﻭﺃﻋﻈﻢ ﺃﺟﺮًﺍ، ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﻋﺒﺎﺩﺓ، ﻟﻜﻦ ﻣﻴﺰﺓ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ ﺃﻧﻬﺎ ﺑﺄﻳﺪﻱ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﻳﺴﺮ ﻟﻬﻢ، ﻭﺃﻳﻀًﺎ ﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺣﻤﻞ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ ﺇﻟﻰ ﻃﻬﺎﺭﺓ، ﻭﻟﺬﻟﻚ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺟﻬﺰﺓ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﺔ ﺃﻳﺴﺮ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺑﺎﻟﻤﺼﺤﻒ، ﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺮﻗﺎﺕ ﻭﺃﻣﺎﻛﻦ ﺍﻻﻧﺘﻈﺎﺭ، ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﻳﺘﻴﺴﺮ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ
“Tentu saja membaca dari mushaf lebih utama bahkan lebih besar pahalanya. Melihat pada mushaf adalah ibadah, akan tetapi keistimewaan membaca dari ponsel adalah lebih mudah, dan juga tidak mengharuskan memegang ponsel (aplikasi Alquran) dalam keadaan suci. Oleh karena itu membaca dengan gadget modern seperti ini lebih memudahkan bagi manusia daripada membaca melalui mushaf. Lebih-lebih pada kondisi sedang menunggu (antri pada suatu tempat) di mana tidak memungkinkan bagi manusia membaca dari mushaf.”
Sementara itu, Syaikh Shalih Al-Fauzan dalam situs berbahasa arab, Islamqa, oleh Rumaysho juga menegaskan jika terdapat mushaf dan ponsel, maka dianjurkan untuk membaca Alquran dari mushaf.
Beliau berkata :
ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﻑ ﺍﻟﺬﻱ ﻇﻬﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ، ﺍﻟﻤﺼﺎﺣﻒ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻣﺘﻮﻓﺮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺑﻄﺒﺎﻋﺔ ﻓﺎﺧﺮﺓ ، ﻓﻼ ﺣﺎﺟﺔ ﻟﻠﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ
“Ini termasuk kemewahan pada manusia (memakai ponsel). Mushaf sangat banyak di masjid dengan cetakan yang bagus. (Dalam keadaan ini) tidak perlu membaca dengan ponsel.”
(Tribunnews.com/Citra Anastasia/Rumaysho/Raehanul Bahraen)