Selain itu, umat Muslim Tunisia juga memakan roti khas bernama Baklawa dan Kaak saat Lebaran.
Anak-anak juga mendapatkan uang dan makanan usai salat Idul Fitri.
Setelah itu, umat Muslim merayakan Lebaran dengan berkunjung ke rumah keluarga yang lebih tua untuk bersilaturahmi.
6. Cina
Umat Muslim di Cina jga memiliki tradisi unik saat Lebaran.
Uyghur atau Hui adalah satu etnik Muslim yang paling banyak ditemukan di Cina.
Keberadaan mereka paling banyak berada di Provinsi Yunnan.
Pada momen Lebaran, biasanya umat Muslim China mengunjungi makam dari Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar.
Dia merupakan gubernur pertama Yunnan dan mengenalkan Islam kepada warganya.
Selain itu, dia juga dikenal atas perannya dalam mengajarkan toleransi antar umat beragama.
Tak heran jika perannya tersebut menjadi rujukan bagi umat Muslim Cina.
Biasanya, umat Muslim Cina berdoa, membaca Al-Quran dan membersihkan makam Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar agar tetap bersih.
7. Indonesia
Indonesia menjadi negara yang paling banyak memiliki tradisi Lebaran.
Salah satu tradisi Lebaran umat Muslim Indonesia adalah mudik.
Mudik atau pulang kampung biasanya dilakukan sebelum Lebaran tiba.
Pelaksana mudik adalah para perantau yang berada jauh dari kampung halamannya.
Tak hanya perantau, mudik juga dilakukan oleh orang-orang yang berkunjung ke sanak keluarga.
Biasanya, mereka berkunjung ke sanak saudara setelah melaksanakan salat Idul Fitri.
Baca: Menhub Minta Pemudik Mulai Kembali ke Jakarta Pada 7 Juni 2019
Dalam mengunjungi keluarga atau tetangga, biasanya umat Muslim bermaa-maafan, atau melakukan sungkeman, khususnya kepada keluarga.
Sungkeman dilakukan dengan membungkukkan badan dan meminta maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat.
(Tribunnews.com/Citra Anastasia/Kompas.com/Aswab Nanda Prattama)