News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2019

Makanan Khas Hari Raya Idul Fitri di Berbagai Negara, dari Rusia, China hingga Suriah

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setiap negara seperti Rusia, China hingga Suriah memiliki makanan khas dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri yang berbeda-beda. Apa saja ya?

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Rabu (5/6/2019) umat Islam di Indonesia merayakan hari Idul Fitri 1440 Hijriah.

Idul Fitri merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh belahan dunia.

Sebagai hari yang istimewa, tentu segala sesuatunya juga bersifat istimewa, termasuk makanan yang disantap di Hari raya Idul Fitri.

Setiap Muslim di penjuru dunia memiliki hidangan istimewa tersendiri dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan lamanya menahan hawa nafsu di Bulan Ramadan.

Seperti halnya umat Islam di Indonesia yang mayoritas menyajikan ketupat dan opor.

Berikut Tribunnews.com rangkumkan dari Aljazeera.com, makanan khas Hari Raya Idul Fitri di berbagai dunia.

Baca: Download Lagu Idul Fitri dari Sabyan Gambus, Lengkap dengan Lirik dan Video Clip

1. Yaman

(Aljazeera)

Yaman merupakan negara dengan populasi Muslim kurang lebih 27 juta orang.

Manyambut Hariu Raya Idul Fitri, sebuah keluarga Muslim di Yaman biasanya makan siang di rumah kepala keluarga.

Dalam makan siang tersenut, keluarga akan menikmati sepiring Bint Alsahan.

Bint Alsahan adalah makanan manis yang dibuat dengan melipat lapisan adonan tipis dari tepung.

Pada bagian atasnya diberi madu dan biji nigella.

Baca: 50 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Bahasa Inggris, Cocok untuk WhatsApp, Facebook, & Instagram

2. Rusia

(Aljazeera)

Rusia adalah negara dengan jumlah populasi Muslim kurang lebih 16 juta orang.

Di Moskow, umat Islam menuju ke tenda Ramadhan dekat Masjid Pusat Moskwa tempat perayaan dimulai.

Setelah itu, keluarga berkumpul untuk menikmati berbagai makanan yang disebut "Manti".

Manti adalah semacam bakpao yang biasanya diisi dengan daging domba yang sudah dibumbui atau isian daging sapi.

Baca: Update Ucapan Selamat Idul Fitri 1440 H Lengkap 3 Bahasa dengan Gambar, Cocok untuk Update Status

3. Sudan

(Aljazeera)

Sudan adalah negara dengan jumlah populasi muslim sekitar 33 juta jiwa.

Muslim di Sudan saling memberi selamat setelah mereka pulang salat Idul Fitri.

Mereka menghabiskan hari mengunjungi tetangga dan menerima permen saat mereka berkunjung dari rumah ke rumah.

Keluarga-keluarga akan menikmati sepiring "Aseeda", hidangan utama yang dinikmati selama makan Idul Fitri.

Hidangan ini terbuat dari gandum dan di Sudan secara tradisional dimakan dengan saus berbahan dasar tomat.

Baca: 6 Resep Sambal Goreng Ati hingga Kentang, Teman Makan Opor Ayam saat Lebaran

4. India

(Aljazeera)

India adalah negara dengan jumlah populasi Muslim sebanyak 180 juta.

Pada Idul Fitri, banyak pria mengunjungi kuburan untuk memberikan penghormatan kepada anggota keluarga yang telah pergi.

Anak-anak pergi ke Mela (pameran lokal) untuk membeli permen dan mainan.

Orang-orang mengunjungi teman, kerabat, tetangga, dan orang tua setelah salat di masjid dan Idul Fitri (struktur terbuka tradisional yang khusus dibangun untuk salat Idul Fitri).

Banyak dari mereka menikmati semangkuk lezat Sevaiyan ki Kheer.

Sevaiyan ki Kheer adalah hidangan penutup berbahan dasar bihun yang di atasnya diberi irisan almond.

Baca: Kumpulan Resep Opor Lebaran, Opor Ayam Kuning, Opor Ayam Pedas, Opor Ayam Bumbu Jinten & Opor Daging

5. Mesir

(Aljazeera)

Di Mesir terdapat populasi Muslim sebanyak 80 juta jiwa.

Di Mesir terdapat kebiasaan untuk berbuka puasa dengan kurma dan segelas susu pada pagi Idul Fitri.

Setelah salat Idul Fitri, banyak anak bermain di jalanan dengan balon berisi nasi dan topi perayaan.

Keluarga menikmati "Kahk", kue lezat yang diisi dengan isian spesial berbasis madu.

Baca: Resep Ketupat Sayur, Nikmat Disantap Kala Lebaran Idul Fitri, Mudah!

6. China

(Aljazeera)

China merupakan negara yang memiliki jumlah populasi Muslim sebanyak 20 juta jiwa.

Keluarga China biasanya merayakan Idul Fitri dengan kembali ke rumah untuk mengunjungi orang tua.

Keluarga di China akan sering menyiapkan You Xiang.

You Xiang adalah camilan berbasis tepung goreng yang bisa dimakan dengan sup atau nasi.

Baca: Makanan Khas Minangkabau: Rendang Ayam Tidak Kalah Enak dari Rendang Daging Sapi

7. Malaysia

(Aljazeera)

Malaysia memiliki populasi Muslim sebanyak 19 juta jiwa.

Idul Fitri di Malaysia disebut "Hari Raya".

Pada hari ini, pria dan wanita mengenakan pakaian tradisional Malaysia yang terbuat dari satin.

Keluarga saling mengunjungi dan berbagi berbagai manisan termasuk makanan penutup seukuran satu gigitan yang disebut "Luih".

Luih adalah permen berwarna cerah termasuk kue uap, yang dibuat dengan mentega, gandum, telur, dan gula.

Baca: Tak Melulu Nastar dan Kue Kering Lainnya, Aneka Olahan Kacang Ini Cocok untuk Disajikan saat Lebaran

8. Somalia

(Aljazeera)

Di Somalia terdapat populasi 10 juta Muslim.

Setelah sholat Idul Fitri pagi, keluarga dan tetangga menyiapkan roti lebaran khusus yang disebut Cambaabur.

Cambaabur adalah makanan penutup berbasis gandum dan millet yang ditaburi gula dan disajikan dengan yoghurt.

Baca: Aneka Resep Kue Kering Lebaran Unik, Nastar Gulung hingga Lidah Kucing Tiga Rasa

9. Afghanistan

Afghanistan memiliki populasi Muslim sebanyak 29 juta jiwa.

(Aljazeera)

Di Afghanistan dapat dikatakan bahwa "Idul Fitri adalah milik anak-anak".

Banyak orang tua menyiapkan perayaan khusus untuk anak-anak mereka pada malam pertama Idul Fitri.

Keluarga biasanya menyiapkan boneka roti pipih yang disebut Bolani.

Bolani adalah roti bergizi ini sering diisi dengan bayam, labu, kentang, atau kacang hijau.

Baca: Asal Usul Kastengel dan Nastar, Kue Kering yang Identik dengan Lebaran

10. Suriah

(Aljazeera)

Suriah memiliki populasi Muslim sebanyak 20 juta jiwa.

Idul Fitri di Suriah dirayakan secara berbeda di berbagai bagian negara.
Terlepas dari kekerasan yang sedang berlangsung, keluarga berusaha menikmati perayaan dengan bertemu dengan teman dan tetangga.

Keluarga biasanya menyiapkan puding semolina yang disebut Mamounia.

Mamounia adalah Makanan penutup yang disajikan panas atau dingin dan didekorasi dengan kayu manis dan almond yang diiris.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini