Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Rahmad Bhayangkara pelajar SMK Bhakti Ibu 3 ditemukan tewas dan mayatnya ditemukan dalam sumur di komplek perumahan Handayani kelurahan Sukajadi Talang Kelapa.
Dugaan muncul Rahmad dibunuh oleh teman satu geng punknya.
"Rahmat itu bukan seorang anak punk. Dia senang motor. Karena dia sendiri pernah bilang cita-citanya ingin menjadi montir profesional di bidang motor, Ujar kakak perempuannya, Sri saat di temui di kediamannya di Jalan Palembang Jambi Lorong Rambutan 2, Sabtu (3/8/2019)
Bahkan dirinya berkata memang benar bahwa terakhir Rahmat ingin sekali hafal Yasin.
Dirinya mengatakan bahwa keseharian Rahmat ia sangat menuruti perkataan orang tua dan rajin mengaji.
Baca: Penemuan Mayat Siswa SMK Palembang di Sumur, Tubuh Membusuk Diikat Selimut dan Diberi Pemberat
"Dia itu tidak pernahlah tidak pulang pasti pulang. Sebelum di telpon pasti pulang terlebih dahulu,"katanya.
Sri menceritakan itu terakhir sebelum kejadian tidur siang lalu pamit keluar izin ingin membeli motor bekas dan berangkat menggunakan sepeda motor matic ke arah KM 13.
"Kami terakhir komunikasi sebelum Isya katanya ada di KM 13 daerah pabrik sabun BW. Tapi jam 20.00 WIB sudah putus kontak. Kami cari sana sini tidak ketemu "
"Lalu buat laporan di Polsek Talang Kelapa dan kemarin pas suami saya mencari ternyata adik saya ketemu dengan kondisi tewas,"katanya
Ia berharap pelakunya dapat langsung ditemukan dan dihukum yang setimpal.
Sementara itu, Aldi teman sebangkunya disekolah membenarkan bahwa cita-cita ingin jadi montir motor profesional.
"Iya bener memang karena dia ingin menjadi motir motor prosesional. Selain motor dia juga senang dengan mobil -mobil Pribadi,"katanya
Jenazah Rahmad Bhayangkara (16) telah selesai menjalani visum luar di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).
Dari hasil pemeriksaan, diduga korban dimasukkan ke dalam sumur dalam keadaan masih bernyawa.
"Diduga korban masih hidup saat dimasukkan dalam sumur. Tapi apakah dia dalam kondisi pingsan atau sadar, itu belum bisa dipastikan. Sebab tadi hanya menjalani pemeriksaan luar saja,"ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf.
Ditemukan pula sekitar 20 batu bata terselip di tubuh korban yang terbungkus selimut di dalam sumur.
Selain itu, juga ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul di kepala korban.
"Terkait jeratan selang di tubuh korban, itu masih belum jelas untuk menjadi salah satu penyebab kematian. Karena bekas jeratan tidak begitu tegas di tubuh korban,"ujarnya.
Rencananya usai menjalani visum, jenazah Rahmad akan segera dimakamkan di pemakaman kelurahan Sukadadi kecamatan Sukarami Palembang.
Jenazah Rahmad Bhayangkara (16) masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).
Saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara, kakak tiri korban, Bronto Kusuma (38) mengatakan adiknya tersebut merupakan siswa kelas X di SMK Kejuruan Bhakti Ibu 3 kelurahan Sukodadi kecamatan Sukarami Palembang.
"Iya, dia baru masuk sekolah,"ujarnya.
Dikatakan Bronto, sebelum dinyatakan hilang, Rahmad sempat pamit pada ibunya untuk membeli sepeda motor bekas, pada senin (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Pamitnya beli motor bekas untuk praktek sekolah. Dia kan memang ambil sekolah kejuruan mesin,"ujarnya.
Sempat pula ibu Rahmad menghubungi anaknya itu sekitar pukul 20.00 WIB.
Namun, itu menjadi komunikasi dengan pemuda tersebut.
"Karena sudah, habis itu sudah tidak ada kabar lagi. Apa yang dibicarakan waktu kontak terakhir, saya kurang tahu. Tapi mungkin nanya dimana lokasinya. Kira-kira seperti itu,"ujarnya.
Keluarga menduga, Rahmad telah menjadi korban perampokan, pembunuhan dan disertai aksi begal.
"Karena bukan cuma nyawa Rahmad yang hilang. Motornya juga hilang. Sampai sekarang kami tidak tahu motornya dimana,"kata Bronto.
Hingga kini, jenazah Rahmad masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.
Sebelumnya diberitakan, penemuan mayat pria bernama Rahmad Bayangkara oleh warga Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, pada Jum'at (02/8/19) kemarin, ternyata Siswa Baru SMK Bhakti Ibu 3.
Hal ini diungkapkan salah satu guru yang merupakan wali kelas dari Rahmad yaitu Nurdin.
"Iya waktu dengar kabar penemuan jasad kemarin orangtuanya langsung menghubungi kita dan benar Rahmad Bhayangkara adalah siswa kelas saya," terangnya. Sabtu (03/8/19).
Kata Nurdin, Rahmad Bhayangkara merupakan siswa yang masuk di tahun ajaran baru 2019 pada 16 Juli lalu.
"Rahmad adalah siswa baru yang saya yang masuk bulan lalu belum lama di kelas X TSM 1," katanya.
Nurdin menjelaskan bahwa Rahmad mulai tidak masuk sekolah tanpa keterangan pada hari selasa (30/7/19) lalu.
"Terakhir Rahmad masuk pada hari Senin, hari berikutnya tidak masuk tanpa keterangan, tanya temannya juga tidak ada yang tahu," ungkapnya.
"Dan kemarin baru mendnegar kabar bahwa Rahmad ditemukan oleh warga sekitar di perumahan Handayani itusudah tidak bernyawa," ungkapnya.
Selain itu Nurdin menceritakan bahwa Rahmad adalah salah satu siswa kasnya yang aktif dan rajin.
"Baik orangnya seperti siswa pada umumnya belajar aktif, main sama teman gak pernah absen rajin masuk,"ceritanya.
Saat ini pihak sekolah berharap kejadian ini cepat selesia dan bisa mengetahui penyebabnya.
"Kita juga menunggu hasil visumnya dan ingin mengetahui penyebabnya dan kasus ini bisa cepat terselesaikan," harapnya.
"Dan untuk keluarga semoga bisa sabar atas musibah ini," tutupnya.
Tewas Dalam Sumur
Penemuan mayat pria bernama Rahmad Bayangkara oleh warga Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, ternyata sudah 4 hari hilang dari rumah
Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Irwanto menjelaskan, penemuan mayat laki-laki saat ini diduga merupakan korban pembunuhan.
"Mayat ditemukan di dalam sumur yang terletak di Perum Handayani," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2019) malam.
Korban bernama Rahmad seorang pelajar.
Diketahui korban beralamt di Sukarejo, Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Sukarami.
Penemuan mayat sekira pukul 15.30 mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya penemuan mayat di sumur.
Berdasarkan hasil olah TKP di duga merupakan korban pembunuhan
Pada saat di evakuasi dari sumur kondisi korban dalam keadaan tidak bernyawa dan terbungkus oleh selimut yang di dalam selimut ada ditemukan beberapa batu bata sebagai pemberat.
Kemudian tangan korban terikat oleh selang air.
Kondisi korban sudah membusuk diperkirakan sudah 4 hari.
Hal itu berdasarkan keterangan keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya dari hari Senin (29/7) pukul 20.00.
Pertama kali ditemukan oleh saksi Eka Susanti pada saat akan memulung botol plastik, kemudian mencium bau basuk dari arah sumur.
Barang yang diamankan di sekitar TKP yaitu satu pasang sandal jepit, warna hitam merk swalow
Satu buah kunci T, dua buah korek api, satu buah bong plastik, dan satu buah palu.
Hobi Balap Motor
Rahmad Bhayangkara diketahui seorang pelajar SMK di Palembang
Dari akun facebook Rahmad Bhayangkara tertulis pernah belajar di SMK Bakti Ibu 3 Palembang
Selain itu tertulis juga dirinya merupakan siswa jurusan mesin dan joki drag race
Dikutip dari akun instagram miliknya Rahmad pernah membuat status tentang kematian
Status itu diunggah tanggal 4 Juli 2019
Dalam unggahan foto itu tertulis kalimat "Ketika setir dan gas aku mainkan, di situlah nyawa ku kutaruhkan demi membahagiakan keluarga"
Rahmad juga pernah mempostinga foto motor berplat BG 2370 ABK
Motor inilah yang dibawa oleh orang yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Rahmad.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Sebelum Ditemukan Tewas Secara Sadis, Rahmad Pelajar SMK di Palembang Ingin Hafal Yasin,