News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2020

KONSULTASI RAMADAN, Niat Puasa Sebaiknya Diucapkan Kapan? Bolehkah Sekaligus untuk Sebulan Penuh?

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut niat puasa sunah bulan Sya'ban Serta hikmah puasa sunah bulan Sya'ban.

TRIBUNNEWS.COM – Umat Islam akan menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

Ya, dalam hitungan hari Insya Allah muslim di seluruh duia akan melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1441 Hijriah pada 2020 ini.

Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 144I H jatuh pada Jumat, 24 April 2020 dengan menggunakan metode hisab.

Sementara, Pemerintah masih menunggu Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadhan yang digelar Kamis (23/4/2020) petang ini.

Tim PCNU Kota Surabaya melakukan rukyatul hilal untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2019 di Masjid Al Mabrur Jalan Nambangan, Bulak, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Minggu (5/5/2019). Berdasarkan hasil pantauan PBNU, Muhammadiyah, dan pemerintah lewat Kemetrian Agama satu suara dalam menetapkan 1 Ramadhan pada 6 Mei 2019. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ramadhan merupakan bulan dimana diwajibkan bagi seluruh umat Islam untuk berpuasa penuh selama satu bulan penuh.

Puasa Ramadhan bertujuan menahan diri untuk tidak makan dan minum dan beberapa hal yang bisa membatalkan ibadah puasa.

Hal pertama yang harus diketahui oleh setiap Muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa adalah niat.

Niat merupakan salah satu rukun yang harus dilaksanakan agar ibadah puasa menjadi sah.

Lantas kapan seharusnya niat berpuasa Ramadan diucapkan? Bolehkah sekali untuk sebulan penuh? Yuk simak ulasannya.

Niat Puasa dan Doa Buka Puasa (Tribun-video.com)

Redaksi Tribunnews.com, mengutip dari berbagai sumber kitab Fiqh Puasa diantaranya dari kitab Al Fiqhul Manhaji All Madzhabil Imam Syafi’i karangan Dr Musthofal Khin, Dr Musthofal Bugho dan Ali Asy Syarbaji.

Juga kitab Ath Thaqrirotus Sadidah Fil Masailil Mufidah karangan Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al Kaf menjelaskan sebagai berikut:

1. Niat puasa Ramadhan harus disebutkan bahwa ini adalah berpuasa untuk bulan Ramadhan untuk membedakan apakah dengan puasa sunnah.

2. Wajib berniat setiap hari karena puasa setiap hari itu ibadah yang terpisah. Tidak cukup niat satu kali untuk sebulan menurut pendapat yang mu’tamad.

Tetapi disunnahkan berniat sekali untuk satu bulan karena ada dua faidah:

Faidah pertama ialah sahnya puasa hari yang lupa tabyit niat di dalamnya menurut madzhab Imam Malik.

Manfaat kedua adalah mendapat pahala yang penuh jikalau meninggal sebelum penuh sebulan, karena mengambil ibarat dari niatnya.

Niat itu dalam hati, dan tidak disyaratkan dilafadzkan, tetapi disunnahkan melafadzkannya untuk membantu hati .

Tabyit niat (niat puasa di malam hari), yaitu antara tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar.

Makan dan jima’ atau berhubungan badan dan semisalnya setelah niat itu tidak membatalkan niat.

Waktu yang utama untuk berniat puasa adalah sepertiga atau separuh malam yang akhir

Lafadz niat puasa Ramadhan yang mencukupi menurut pendapat yang mu’tamad adalah:

نويت صوم رمضان

Artinya: “Saya berniat puasa Ramadhan”

Lafadz niat puasa Ramadhan yang sempurna sebagai berikut:

نويت صوم غد عن أداء فرض شهر رمضان هذه السنة هلل تعاى

Artinya: “saya berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini