News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2020

Masjid Agung Sunda Kelapa Tiadakan Tarawih, Bukber Harian, hingga Iktikaf Selama Ramadan

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melintas di dekat spanduk pengumuman tidak menyelenggarakan Salat Jumat di depan Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Berdasarkan Fatwa MUI dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta, sejumlah Masjid di DKI Jakarta meniadakan Salat Jumat pada 20 dan 27 Maret 2020 guna pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Ismed Hasan Putro, menyebut kegiatan ibadah di lingkungan masjid selama bulan suci ramadan masih tetap ditiadakan.

Hal itu dilakukan berdasarkan aturan PSBB dan imbauan Majelis Ulama Indonesia untuk memutus mata rantai virus corona.

"Jadi salat fardhu lima waktu, salat tarawih, salat jumat ditiadakan. Kami masih menaati peraturan itu, karena Masjid Agung Sunda Kelapa berada di pusat kota ini yang sangat strategis dan menjadi perhatian masyarakat," kata Ismed kepada Tribunnews saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).

Baca: LINK Live Streaming Siaran Langsung Sidang Isbat Awal Ramadhan 2020, Tonton di Sini

Baca: #KitaVSCorona, Grab Sediakan Layanan Pesan Makanan untuk Sahur dan Berbuka

Tak hanya ibadah salat, Ismed mengatakan kegiatan berbuka puasa bersama dan iktikaf yang identik selama ramadan juga ditiadakan.

"Otomatis iktikaf juga sama karena itu kan awalnya ada salat bersamanya.Tidak mungkin menyelenggarakan iktikaf tanpa salat bersama. Kalau di masjid Sunda Kelapa itu yang iktikaf ada ribuan orang, dan itu berbahaya sekali," lanjutnya.

Baca: Airin: Ada Pemotor Sudah Pakai Masker Cegah Covid-19, Tapi Tak Pakai Helm

Ismed mengatakan semua itu berlaku sampai sebulan penuh bulan puasa ramadan, seraya menunggu ketentuan lanjutan dari Pemprov DKI maupun pemerintah pusat.

Para jemaah, kata Ismed, diharapkan menjalankan ibadah di rumah selama ramadan.

"Ini wabah sangat serius dan kita harus mengutamakan rasionalitas ketimbang emosi hanya untuk beribadah. Daya penularannya tinggi luar biasa. Sudah banyak yang terinfeksi," pungkas Ismed.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini