TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan niat dan tata cara salat tarawih yang dikerjakan di bulan Ramadhan 1441 H.
Ibadah salat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.
Dosen Universitas Islam Negeri Riau (UIN) Riau, DR. Marabona Munthe dalam artikelnya berjudul Tata Cara Sholat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-Sendiri, hukum salat tarawih adalah sunnah muakkadah.
Hal ini berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW:
"Biasanya Rasullullah Shallallahu'alaihi Wasallam memotivasi orang-orang untuk mengerjakan qiyam Ramadhan, walaupun beliau tidak memerintahkannya dengan tegas. Beliau Bersabda: "Orang yang shalat tarawih karena iman dan mengharap padahal, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"." (HR Bukhori no 2009, Muslim no 75).
Di tengah Pandemi Corona saat ini, Umat Islam diminta mengerjakan salat tarawih di rumah masing-masing sebagai bentuk upaya mencegah penyebaran virus Corona.
Baca: Link Live Streaming Salat Tarawih di Masjidil Haram Ramadhan 1441 H
Salat tarawih di rumah bisa dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah bersama anggota keluarga.
Berikut ini niat dan tata cara salat tarawih di rumah sebagaimana dikutip dari tulisan DR. Marabona Munthe:
Niat Salat Tarawih
1. Bacaan niat sebagai imam sholat tarawih.
Apabila bertindak sebagai imam atau pemimpin shalat tarawih, maka bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
2. Bacaan niat salat tarawih untuk makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Bacaan niat tersebut bagi yang mengikuti pendapat akan adanya lafazh niat, namun jika tidak maka seseungguhnya niat adalah amalan hati yang dengan sadar dan sengaja dilakukan.
Tata Cara Salat Tarawih
Selama ini memang ada perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat sholat tarawih, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat.
Dua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil yang kuat.
Umat muslim yang melaksanakan sholat tarawih berjamaah di rumah dipersilakan untuk mengikuti dua pendapat mengenai jumlah rakaat sholat tarawih di atas, sesuai dengan keyakinannya.
Adapun urutan tata cara sholat tarawih berjamaah adalah sebagai berikut:
- Mengucapkan niat sholat tarawih sesuai dengan posisinya sebagai imam atau makmum
- Niat di dalam hati
- Ketika takbiratul ihram Mengucap takbir
- Saat takbiratul ihram Membaca Surat Al-Fatihah
- Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
- Rukuk
- I’tidaal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
- Bangkit dari duduk,lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
- Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampat rakaat keempat baru salam(Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat.
Niat dan Tata Cara Salat Witir
Setelah melaksanakan shalat tarawih baik 8 rakaat maupun 20 rakaat maka dibolehkan lanjut melaksanakan shalat witir sedikitnya 1 rakaat dan lazim dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin sebanyak 3 rakaat, sebagaimana dalam hadis Abu Dawud, Hadits Abu Ayyûb al-Anshâri yang artinya:
"Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam bersabda: “Shalat Witir wajib bagi setiap muslim. Barang siapa yang ingin berwitir dengan lima rakaat, maka kerjakanlah; yang ingin berwitir tiga rakaat, maka kerjkanlah; dan yang ingin berwitir satu rakaat, maka kerjakanlah!” [HR Abu Dawud, an-Nasâ`i dan Ibnu Mâjah, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Shahîh Sunan Abu Dâwud, no. 1421].
Niat Salat Witir
- Niat Salat Witir – 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: "Saya niat salat Witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa"
- Niat Salat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: "Saya berniat salat Witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa"
Tata Cara Salat Witir
Salat Witir boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal), atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.
Bacaan surat yang dibaca setelah membaca al-Fatihah pada 3 rakaat shalat Witir, menurut Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
Pada rakaat pertama membaca surat al-A‘la, pada rakaat kedua membaca surat al-Kafirun, dan pada rakaat ketiga membaca surat al-Ikhlash. Dalam hadits Nabi disebutkan sebagai berikut:
Artinya: “Dari Ubay bin Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Bahwa Nabi SAW pada shalat Witir pada rakaat yang pertama selalu membaca Sabbihisma Rabbikal-A‘la dan pada rakaat yang kedua membaca qul yaayyuhalkafirun dan pada rakaat yang ketiga membaca qul Huwallahu Ahad.” [HR. an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah].
Bacaan Setelah Witir
Dikutip dari buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadan di Masa Darurat Covid-19 yang diterbitkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, setelah selesai 3 rakaat shalat Witir, disunatkan membaca doa:
Subhanal malikil quddus.
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”'
Dibaca tiga kali, dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan yang ketiga.
Lalu membaca:
Robbal malaikati warruh
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”
Berdasarkan hadits:
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw apabila selesai dalam shalat Witir membaca Subhanal Malikil Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih]” [HR. Abu Dawud].
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan Witir dengan membaca sabbihisma Rabbikal-A‘la, qul yaayyuhalkafirun dan qul Huwallahu Ahad; dan apabila selesai salam ia membaca Subanal-Malikil-Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih] tiga kali dan menyaringkan suaranya dengan yang ketiga, serta mengucapkan Rabbilmala’ikati warruh [Tuhan malaikat dan
ruh]” [HR. ath-Thabarani, di dalam alMu‘jam al-Ausath].
(Tribunnews.com/Daryono)