News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2020

Berikut Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat Dilengkapi Keutamaannya dan Bacaan Qunut Witir

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sujud dalam salat (www.freepik.com)

TRIBUNNEWS.COM - Selama bulan suci Ramadan, umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak ibadah termasuk mengamalkan salat tarawih.

Salat tarawih termasuk qiyamul lail atau salat malam. Akan tetapi salat tarawih ini dikhususkan pelaksanaannya di bulan Ramadan saja.

Dalam praktiknya, umat Islam di Indonesia ada yang mengerjakan sebanyak 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, sehingga total ada 11 rakaat. 

Atau 23 rakaat dengan rincian, 20 salat tarawih dan 3 rakaat witirnya.

Berikut Tribunnews sajikan tata cara salat tarawih 11 rakaat dan keutamaan jika mengamalkannya dirangkum dari buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Sleman, Yogyakarta.

Baca: Apa Bahayanya Ibu Hamil Memaksakan Diri untuk Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter Huthia Andriyana

1. Tuntunan salat tarawih 11 rakaat

Pelaksanaan salat tarawih 11 rakaat terdapat dalam hadis riwayat Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738.

Hadis ini berbunyi:

"Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada Aisyah radhiyallahuanha, “Bagaimana salatmalam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadan? Aisyah mengatakan: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah rakaat dalam salat malam di bulan Ramadan dan tidak pula dalam salat lainnya lebih dari 11 rakaat"

2. Salam setiap dua rakaat

Dasar pelaksanaan salat tarawih dengan dua rakaat salam didasarkan dengan sabda Nabi Muhammad SAW.

“Salat malam adalah dua rakaat salam, dua rakaat salam." (hadis riwayat Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749).

Dengan demikian dalam pelaksanaan salat tarawih 11 dengan rincian 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir.

Maka 8 rakaat akan dibagi menjadi empat bagian dengan pelaksanaan dua rakaat salam, dua rakaat salam sesuai dengan hadis di atas.

3. Istirahat tiap selesai empat rakaat

Dasar dari hal ini adalah perkataan  Aisyah yang menjelaskan tata cara salatmalam Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Bukhari no. 3569 dan Muslim no. 73.

Hadis ini berbunyi: 

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan salat 4 rakaat, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan salat4 raka’at lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang rakaatnya”

Catatan yang dimaksud dalam hadits ini adalah salatnya dua rakaat salam dua rakaat salam, namun setiap empat rakaat ada duduk istirahatnya.

Baca: Niat Puasa Ramadhan 1441 H Tahun 2020, Lengkap dengan Arti dan Hikmahnya

Ilustrasi menyambut bulan suci Ramadhan  (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

4. Salat witir

Salat witir sendiri adalah penutup, hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari no. 998 dan Muslim no 751.

“Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah salat witir.”

Dalam pelaksanaannya salat witir minimal dilakukan dalam 1 rakaat.

Jika berwitir dengan tiga rakaat, bisa dilakukan dengan dua rakaat salam, lalu ditambah 1 rakaat salam.

Boleh pula salat tersebut dilakukan dengan tiga rakaat langsung salam.

Cara yang kedua ini dilakukan dengan sekali tasyahud dan bukan dua kali tasyahud seperti salat magrib.

5. Keutamaan salat tarawih 

Kemudian keutamaan seperti apa yang akan didapatkan umat Islam saat mengamalkan ibadah salat tarawih?

Tentunya, barangsiapa yang melaksanakan ibadah mendapatkan ampunan dari dosa-dosa yang telah lalu.

Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759 yang berbunyi:

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa melakukan qiyam Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

Baca: Bacaan Niat dan Doa salatDhuha, Beserta Urutan Tata Cara Pelaksanaannya

6. Qunut Witir

Ibnu Taimiyyah dalam kitab Majmu' al-Fatawa menjelaskan qunut witir adalah sejenis doa yang dibolehkan dalam salat.

Siapa yang mau membacanya, silakan dan yang enggan pun dipersilakan. Sebagaimana dalam salat witir, seseorang boleh memilih tiga, lima, atau tuju yang penting berjumlah ganjil.

Begitu pula melakukan witir tiga rakaat, maka boleh melaksanakan dua rakaat salam lalu satu rakaat salam, atau melakukan tiga rakaat sekaligus.

Begitu pula dalam hal qunut witir, boleh melakukan atau meninggalkannya.

"Di bulan Ramadhan, jika membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadhan maka itu baik."

"Jika ia berqunut di separuh akhir bulan Ramadhan, itu pun baik."

"Jika ia tidak berqunut, juga baik," kata Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya.

Berikut bacaan qunut witir sesuai hadis riwayat Abu Daud nomor 1425, An Nasai nomor 1745, At Tirmidz nomor 464.  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih.

Al Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah shallallahualaihi wa sallam pernah mengajarinya beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam salatwitir, yaitu: 

Allahummahdinii fiiman hadait, wa’aafinii fiiman ‘afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thoit, waqinii syarro maa qadhoit, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarokta robbanaa wata’aalait.

Arti: 

Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan,
uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi.

Jika imam yang membaca doa qunut, berikut lafaz:

Allahummahdinaa fiiman hadait, wa’aafinaa fiiman ‘afait, watawallanaa fiiman tawallait, wabaarik lanaa fiima a’thoit, waqinaa syarro maa qadhoit. Fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarokta robbanaa wata’aalait.

Unduh buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Sleman, Yogyakarta >>> di sini <<<

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini