TRIBUNNEWS.COM - Wakil Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Dr Imam Makruf menyampaikan, banyak amalan sunah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan.
Ia menyebut, bagi umat Islam yang menjalankan ibadah Tarawih, akan diampuni dosanya.
Selain itu, amalan sunah lain yang bisa dilakukan di malam bulan Ramadhan yakni salat Tahajud dan Witir.
"Rasulullah SAW mengatakan, siapa orang yang melakukan ibadah malam-malam di bulan Ramadhan disebut dengan Qiyamul Lail, salah satunya adalah ibadah Tarawih, maka akan diampuni dosa-dosanya yang sudah lewat."
"Qiyamul Lail juga bisa dilakukan di tengah malam atau sepertiga malam terakhir di bulan Ramadhan. Ditambah shalat Tahajud, juga shalat Witir," ujar Imam, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW juga melakukan amalan sunah lainnya seperti membaca Al Quran saat bulan Ramadhan.
Ia pun mengajak agar orang yang berpuasa untuk memperbanyak Tadarus Al Quran seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca: Contek Resep Cumi Goreng Telur Asin ala Resto untuk Menu Buka Puasa Hari Ini! Mudah dan Enak
Baca: TRIK SEHAT, Makanan Berbuka Puasa Tetap Sehat untuk Menu Sahur, Begini Cara Menyimpannya
"Rasulullah kalau bulan Ramadhan melakukan Tadarus Al Quran. Bahkan, disimak oleh malaikat jibril AS."
"Sehingga kita sebagai umatnya dituntun untuk memperbanyak Tadarus Al Quran," terangnya.
Imam Makruf menambahkan, membaca Al Quran bisa dilakukan di masjid ataupun di rumah.
"Orang-orang yang membaca Al Quran dikatakan, dia akan dirindukan oleh Surga."
"Oleh karena itu, di bulan Ramadhan kita harus memperbanyak amalan dengan membaca Al Quran, baik di rumah, di musala, sesuai dengan keadaan kita," jelasnya.
Baca: Ketum PBNU Imbau Masyarakat Tarawih dan Tadarus Ramadhan di Rumah, Pahalanya Tak Berkurang
Baca: Bikin Persiapan Lebaran Makin Spesial, Cek Bagi-Bagi Semangat Ramadan!
Mengingat saat ini masyarakat tengah menghadapi pandemi virus corona, sebaiknya melakukan Tadarus Al Quran dilakukan di rumah.
"Jika kita saat ini tidak memungkinkan melakukan di masjid, maka lakukanlah di rumah kita sendiri," imbuhnya.
Tarawih dan Tadarus di Rumah
Ulama Quraish Shihab menyampaikan, umat Islam diperbolehkan menjalankan salat Tarawih di rumah selama pandemi virus corona.
Umat Islam wajib menjaga kesehatannya, termasuk mencegah penyebaran virus corona.
Apabila beribadah di masjid dikhawatirkan tertular atau menularkan virus corona, maka boleh beribadah di rumah.
"Agama menetapkan, memelihara kesehatan itu adalah kewajiban bagi setiap individu."
"Tetapi, ada alternatif lain yang bisa setingkat agar tidak pergi ke masjid."
Baca: Penjelasan Mahfud MD Soal Salat Tarawih hingga Sebut Pemerintah Dinamis dalam Menangani Corona
Baca: Soal Larangan Mudik dan Salat Tarawih di Masjid, Mahfud MD: Pertimbangan dari Sudut Agama dan Ahli
"Rasul tidak pernah melakukan salat jamaah tarawih di masjid. Nabi hanya melakukannya tiga malam berturut-turut. Setelah itu melakukan di rumah."
"Jika demikian, kalau kita tidak ke masjid, itu tidak ada masalah," ujar Quraish Shihab, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya, masyarakat tak perlu memaksakan untuk menjalankan salat Tarawih di masjid, jika itu berbahaya bagi kesehatan.
"Kalau kita salat di rumah, justru kita bisa meneladani Rasul SAW yang salat di rumah."
"Jadi jangan memaksakan ke masjid. Boleh jadi kita pergi ke masjid untuk salat jamaah, bisa mendekati haram, paling sedikit dia makruh," terangnya.
Baca: Cara Menjaga Kesehatan Gigi Selama Menjalankan Ibadah Puasa
Baca: Ketahui Penyebab Kulit Kering saat Jalani Ibadah Puasa
Sementara itu, kegiatan Tadarus tak hanya dilakukan di masjid, tapi juga bisa dilakukan di rumah bersama keluarga.
Menurutnya, antara anggota keluarga bisa saling mengajari dan berdiskusi.
"Tadarus itu bukan membaca Al Quran. Selama ini kita keliru berlomba-lomba menganggap itu Tadarus."
"Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca Al Quran, dengan mempelajarinya."
"Sekarang itu, kalau di rumah kesempatannya luar biasa kalau kita melakukan Tadarus."
"Itu kesempatan yang luar biasa untuk mengajar anak-anak kita, untuk diskusi dengan keluarga kita," ungkapnya.
Quraish Shihab menyimpulkan, kegiatan tadarus lebih baik dijalankan di rumah, sesuai yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW.
"Itu lebih baik daripada baca Al Quran di masjid. Karena Tadarus itu mengulangi bacaan sampai paham kandungannya."
"Sahabat nabi dulu begitu, mereka kumpul dan tidak pindah ke ayat yang lain sebelum mereka paham betul makna ayat yang dibaca," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)