TRIBUNNEWS.COM - Ketua Ikatan DAI Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi menyampaikan, Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat.
Rasulullah SAW diriwayatkan hanya menjalankan ibadah Tarawih di masjid sebanyak 3 kali saja.
Selebihnya selama bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW menjalankannya di rumah.
"Salat Tarawih merupakan salat malam yang ada di bulan Ramadhan."
Baca: Wamenag Tegaskan Masyarakat Untuk Patuhi SE Kemenag Terkait Ibadah di Rumah
Baca: 5 Kegiatan Ngabuburit Anti Mainstream saat di Rumah Aja, Bercocok Tanam hingga Meningkatkan Ibadah
Baca: Pembatasan Ibadah Ramadan di Masjid Jangan Dibandingkan dengan Pabrik dan Pasar
"Dalam riwayat, Rasulullah pernah melaksanakan salat Tarawih di masjid hanya 3 kali selama bulan Ramadhan. Selebihnya beliau melaksanakan salat di rumah."
"Kemudian, sahabat-sahabat juga salat sendiri-sendiri," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Rabu (22/4/2020).
Rasulullah SAW juga menambah salat tarawihnya dengan menjalankan salat witir 3 rakaat.
"Rakaatnya, sesuai yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A. Beliau (Rasulullah) tidak pernah lebih dan kurang melaksanakan salat lail (malam) itu 8 rakaat plus (ditambah) witir 3 rakaat, baik di Ramadhan maupun di luar Ramadhan," jelas Wahid Ahmadi.
Baca: Ibu Hamil Menjalankan Ibadah Puasa, Bolehkah? Ini Penjelasan Dokter!
Baca: Ini Saat yang Tepat Konsumsi Suplemen Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Baca: Resep Pastel Bihun Bakso Ikan, Kreasi Unik untuk Menu Buka Puasa
Namun, para sahabat Rasulullah dan ulama tak mempermasalahkan apabila salat tarawih dikerjakan lebih dari 8 rakaat.
"Hanya saja, kemudian apa yang dilakukan Rasulullah ini dijadikan sebagai pembatasan."
"Kemudian para sahabat dan para ulama tidak mempersoalkan kalau misalnya salat malam atau salat tarawih itu kemudian ditambah lebih dari 8 rakaat," imbuhnya.
Berdasarkan buku tuntunan ibadah di bulan Ramadan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, berikut pengertian dari salat tarawih:
Pengertian Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salat sunnat malam pada bulan Ramadan.
Waktu salat tarawih yaitu sesudah salat Isya hingga fajar (sebelum datang waktu Subuh).
Salat tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid, musala, ataupun di rumah, dan dapat pula dikerjakan sendiri-sendiri.
Baca: Cara Menjaga Kesehatan Gigi Selama Menjalankan Ibadah Puasa
Baca: Ketahui Penyebab Kulit Kering saat Jalani Ibadah Puasa
Baca: Aplikasi Ini Tawarkan Referensi Ibadah Ramadan, Mulai Doa Harian hingga Kajian Fikih
Salat tarawih dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 rakaat witir tanpa tasyahud awal.
Salat tarawih dapat juga dikerjakan dengan cara 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat witir.
Niat Salat Tarawih
Dikutip dari laman zakat.or.id, berikut niat salat tarawih yang bisa dikerjakan sendirian di rumah:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
Niat Salat Witir
Niat Salat Witir 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
Niat Salat Witir 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
(Tribunnews.com/Nuryanti)