TRIBUNNEWS.COM - Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menyampaikan keistimewaan dari malam Lailatul Qadar
Ia menyebut, dari segi bahasa, Qadar artinya kemuliaan, jadi Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan.
Lailatul Qadar juga disebut malam yang penuh keberkahan.
Makna secara umum, keberkahan artinya yakni tambahnya kebaikan.
Wahid Ahmadi mengatakan, malam Lailatul Qadar akan jatuh pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
"Didukung oleh hadis Nabi, disebutkan bahwa Lailatul Qadar itu ada pada 10 hari akhir pada bulan Ramadhan, di malam-malam ganjil," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Senin (11/5/2020).
Apa Keistimewaannya?
Malam Lailatul Qadar itu adalah malam turunya Al-Qur'an.
"Turunnya Al-Qur'an itu ke langit dunia, kemudian turun ke bumi kepada Rasulullah dalam bentuk per tema, yang dibutuhkan Rasulullah dalam berjuang," kata Wahid Ahmadi.
"Turunnya Al-Qur'an itu menjawab pertanyaan-pertanyaan, kejadian-kejadian ketika Rasulullah membutuhkannya, secara berangsur-angsur selama 23 tahun," jelasnya.
Sehingga, malam Lailatul Qadar ini disebutkan dalam surat Al-Qadr, bahwa lebih baik dari seribu bulan.
Baca: HNW: Kemenag, Harus Komitmen Soal Relaksasi Masjid dan Rumah Ibadah
Baca: Muhammadiyah Rilis Tuntunan Sholat Ied di Rumah, Ini Penjelasan Hukumnya, Bukan Ibadah Baru
Baca: Quraish Shihab: Islam Tidak Memaksakan Umatnya untuk Melaksanakan Ibadah di Tengah Wabah
Saat malam Lailatul Qadar, para malaikat akan turun ke bumi hingga pagi hari.
"Para malaikat dan Jibril, turun pada malam Lailatul Qadar atas izin dari Allah SWT, sampai fajar di pagi hari," ungkap dia.
Wahid Ahmadi menyampaikan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan Qiyamul Lail atau salat malam, di malam Lailatul Qadar.
"Dalam suatu hadis nabi mengatakan, barangsiapa yang melakukan Qiyamul Lail pada malam Lailatul Qadar itu karena iman kepada Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," terangnya.
Lalu Apa Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Wahid Ahmadi mengungkapkan, pagi hari di malam Lailatul Qadar itu, matahari sangat lembut.
Bahkan, menurutnya cahaya yang terpancar saat pagi hari di malam Lailatul Qadar itu seperti bulan.
"Lembut sekali udaranya tidak panas yang membakar, lembut seperti bulan, jadi tidak ada cahaya yang memancar," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Minggu (10/5/2020).
Sementara dalam riwayat lain disebutkan, pada malam hari hawanya sejuk, tidak dingin atau panas.
"Kalau kita bisa merasakan pada malam (Lailatul Qadar) itu, hawanya nyaman sekali," ungkapnya.
Baca: 6 Amalan Wanita Haid Saat Bulan Ramadhan, Menyiapkan Makanan Buka Puasa hingga Sedekah
Baca: Rekomendasi 5 Jajanan Legendaris di Bandung yang Cocok Dinikmati untuk Buka Puasa
Baca: 4 Resep Olahan Jamur untuk Berbuka Puasa atau Sahur, Bisa Digoreng, Tumis, maupun Masak Kuah
Wahid Ahmadi menambahkan, para malaikat akan turun ke bumi pada malam Lailatul Qadar.
"Yang pasti karena malam itu adalah turunnya para malaikat, sehingga digambarkan berarti udara bersih, langitnya cemerlang."
"Karena malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi pada malam itu, dengan izin Allah SWT," terangnya.
Para malaikat dan Jibril akan memenuhi langit pada malam Lailatul Qadar atas seizin Allah SWT.
"Bisa dibayangkan bagaimana langit dipenuhi malaikat yang suci diutus Allah, sehingga benar-benar malam itu sangat nyaman, sangat indah di malam Lailatul Qadar," imbuh Wahid Ahmadi.
Pengertian malam Lailatul Qadar berdasarkan surat Al Qadr yang berarti kemuliaan.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Inna anzalnahu fi lailatil-qadr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Wa ma adraka ma lailatul-qadr
Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-mala`ikatu war-ruhu fiha bi`izni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Salamun hiya hatta matla'il-fajr
Artinya: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
(Tribunnews.com/Nuryanti)