TRIBUNNEWS.COM - Kapan sebaiknya membaca niat puasa Ramadhan? Berikut ini penjelasan dari ulama.
Dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhan, setiap umat Islam wajib mengucapkan niat.
Namun, kapan niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan?
Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustaz Satibi Darwis, mengungkapkan niat puasa boleh dilakukan pada tiga waktu ini.
Yaitu di malam hari, kemudian niat satu kali di awal Ramadan, serta saat setelah terbit fajar.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Tribunnews.com.
Ustaz Satibi Darwis menyebutkan, ada pandangan ulama yang mengatakan niat puasa Ramadhan wajib di malam hari.
Pandangan itu memiliki dasar, yakni hadis nabi.
"Ulama ada dua pandangan yaitu jumhur yakni niat puasa bulan Ramadhan itu pada waktu malam hari," terang Ustaz Satibi Darwis.
Membaca niat puasa Ramadhan juga diperbolehkan tidak dilakukan di malam harinya.
Ustaz Satibi Darwis menjelaskan, niat puasa Ramadhan boleh dibaca setelah fajar hingga pertengahan di siang hari.
Pandangan tersebut dari Mazhab Hanafi.
Di mana berdasar dari firman Allah swt di dalam Surah Al-Baqarah ayat 187.
"Pandangan yang kedua yaitu dari Mazhab Hanafi, yakni niat puasa Ramadhan boleh setelah fajar sampai pertengahan siang hari," jelas Ustaz Satibi Darwis.
Surah Al-Baqarah ayat 187 memiliki arti sebagai berikut:
Dan makanlah kalian minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.
Baca: Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah, Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Baca: 5 Resep Minuman Dingin yang Cocok untuk Buka Puasa, Cocopandan Squash hingga Es Kopyor
Sehingga saat membaca niat puasa Ramadhan tetap bisa dilakukan setelah fajar.
Namun memiliki batasan hingga siang hari.
Meski demikian, Ustaz Satibi Darwis menyampaikan pandangan yang benar atau rojih adalah jumhur.
Di mana niat puasa Ramadhan wajib diucapkan ketika di malam hari.
Dalam kesempatan itu, Ustaz Satibi Darwis juga memberikan solusi dalam membaca niat puasa Ramadhan, apabila nantinya seseorang lupa untuk berniat.
Niat puasa Ramadhan juga dapat diucapkan satu kali saja.
Yaitu di awal bulan Ramadhan untuk berpuasa hingga waktu akhir.
Pandangan tersebut merupakan Mazhab Maliki.
"Maka itu, ini menjadi pandangan Mazhab Maliki yakni kita boleh berniat untuk satu bulan penuh bulan Ramadhan untuk berpuasa," ungkap Ustaz Satibi Darwis.
"Dan sekali niatnya yaitu di awal Ramadhan," lanjutnya.
Pandangan ini digunakan untuk antisipasi apabila lupa mengucapkan niat.
Sehingga apabila suatu hari lupa membaca niat, ibadah puasa tidak akan menjadi masalah.
"Kita berniat di awal Ramadhan nanti, Nawaitu sauma romadhon syahron kamilan fardhol lillahitaala," tutur Ustaz Satibi Darwis.
Artinya: Sengaja aku berpuasa Ramadhan satu bulan penuh wajib karena Allah SWT.
Berikut bacaan niat puasa Ramadhan yang berupa teks arab, latin, hingga artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Niat puasa dapat dibaca dengan cara dilafalkan secara lisan maupun dalam hati.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)