TRIBUNNEWS.COM - 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menjadi sangat istimewa.
Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah SAW mengencangkan ibadahnya.
Dikutip dari kemenag.go.id, ini faktor kesungguhan dari Rasulullah SAW:
1. Dalam 10 hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadhan yang penuh berkah.
2. 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
3. Kerinduan akan keindahan Lailatul Qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang seribu bulan.
4. Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.
Amalan Utama
Berikut ini amalan utama yang dicontohkan Rasulullah SAW kepada umatnya untuk menambah giat beribadah:
1. Memperpanjang Salat Malam
Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.
Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, salat, zikir, dan lainnya hingga waktu fajar.
Baca: Pada 10 Malam Terakhir Ramadhan, Partai Gelora Indonesia Meraih SK Menkumham
Baca: Virtual Night Tours de Lawang Sewu, Cara Asik Nikmati Sensasi Keliling Lawang Sewu di Malam Hari
Baca: Mesir Perpanjang Jam Malam dan Hentikan Transportasi Selama Libur Idul Fitri
Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga Rasulullah SAW untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.
Sebagaimana penuturan Aisyah RA:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Memperbanyak Sedekah
Meningkatkan sedekah menjadi satu di antara amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadhan.
Selain itu, sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.
Tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
Baca: Keistimewaan dan Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Baca: 10 Hari Terakhir Ramadhan: Waktu Datangnya Malam Lailatul Qadar, Malam Kemuliaan
Baca: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar Beserta Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan saat Idul Fitri bagi dhuafa.
Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa.
3. Itikaf
Itikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.
Itikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki 10 terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA:
"Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Muttafaq ‘alaih)
Baca: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah Aja: Virus Corona Berakhir di Akhir Ramadhan
Baca: Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah, Lengkap dengan Niat, Jumlah Takbir, Bacaan di Sela-sela Takbir
Baca: Contoh Naskah Khutbah Salat Idul Fitri di Rumah, Lengkap dengan Panduannya
Di masa pandemi Covid-19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beritikaf di masjid.
Tetapi seluruh aktivitas Itikaf dapat dilakukan di rumah bersama keluarga.
Itikaf diisi aktivitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Qur'an, salat sunah, bersalawat, bertaubat, dan beristighfar.
4. Tilawah Al-Qur'an
Meningkatkan membaca Al-Qur'an menjadi satu di antara ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadhan.
Tilawah Al-Qur'an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.
Baca: Salat Idul Fitri di Rumah, Jusuf Kalla Sebut Hukum Darurat: Mau Ibadah di Mana Tuhan Tahu
Baca: Doa di Malam Lailatul Qadar dan Bacaan Zikir, Dilengkapi Tulisan Arab dan Latin
Baca: Uniknya Malam Takbiran di Indonesia, Ada Tradisi Meriam Karbit hingga Bagikan Daging
Tradisi mengejar khataman Al-Qur'an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim.
Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur'an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadhan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)