News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2020

Teks Khutbah Idul Fitri 1441 H/2020 di Rumah: Meneguhkan Nilai Fitrah saat Pandemi Covid-19

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khotib menyampaikan Khutbah Jumat dengan memakai masker di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah.

Untuk itu, manusia harus meneladani Nabi Muhammad SAW yang tercermin dalam al-Qur’an.

Manusia harus senantiasa melakukan proses evolusi (becoming, menjadi, dalam filsafat Islam: insan) menuju Tuhan.

Hanya dengan menjadi insan, manusia bisa memaksimalkan perannya sebagai hamba Allah Yang Maha Pengasih (‘ibadurrahman)

Allah akbar 3X Walillahi al hamdu

Jama’ah shalat Idul Fitri yang berbahagia

Bangsa kita dan seluruh dunia masih sedang mengalami ujian kemanusiaan. Pandemi Covid-19 kita lalui di bulan Ramadhan sampai lebaran ini.

Total korban di seluruh dunia sudah jutaan orang dan di Indonesia sudah puluhan ribu mayat.

Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaaan karena harus menghentikan produksi, bahkan para pekerja informal yang jumlahnya sekitar 55,72 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia banyak yang tak bisa lagi bekerja karena sarana umum banyak yang terhenti.

Inilaha saatnya kita mengaktifkan fitrah dalam diri kita untuk peduli kepada sesama.

Dalam kontek saling peduli maka sebagai umat Islam perlu merevitalisasi kandungan hadits Rasulullah SAW.

Tangkapan layar laman MUI

Kandungan ajakan memuliakan tetangga diimplementasikan menjadi sebuah gerakan nyata. Yaitu “Peduli Tetangga”.

Bahwa di antara kita meningkatkan hubungan ketetanggaan yang solid dan kokoh. Bangunan solidaritas dan kohesivitas menjadi nyata dalam gerakan saling melindungi agar tidak tertular pandemi.

Karenya kita harus menjaga jarak fisik dan mengikuti protocol kesehatan. Pada saat yang bersamaan kita saling menjaga dan saling memenuhi kebutuhan keseharahian pada kondisi ekonomi penuh keterbatasan.

Jangan sampai diri kita tidak tahu jika ada tetangga yang kelaparang karena kemiskinan saat pelaksanaan “Pembatasan Sosial Bersekala Besar” (PSBB).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini