Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menjaga stamina sangat penting dilakukan setiap orang yang berpuasa ketika menahan rasa lapar dan haus dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Begitu pula pada anak-anak yang sedang mengenali dan belajar untuk berpuasa. Perlu makanan yang bernutrisi dan bergizi agar tetap kuat menjalani puasa.
Baca juga: Puasa Sehat! Ini Tips Agar Anak Kuat Berpuasa, Lihat Usia dan Cukupi Nutrisi si Kecil
Baca juga: Yuk Ajari si Kecil Puasa, Umur Berapakah Idealnya Anak Boleh Berpuasa? Ini Saran Dokter
Anak anda mulai puasa di Ramadan 2021 ini? Nah, bagaimana triknya agar kebutuhan nutrisi pada anak terpenuhi selama puasa?
Dokter Felliyani, Sp. A, menyarankan agar orangtua membuat makanan yang disukai anak. Namun juga memiliki komposisi yang tepat.
Buat makanan yang bervariasi setiap sahur dan berbuka bisa menjadi pilihan.
Selain itu dr Felliyani juga menyarankan para orangtua untuk menanyakan pada anak menu apa yang diinginkan saat sahur dan berbuka puasa.
Selanjutnya adalah menentukan komposisi makanan anak agar ideal yaitu mengandung karbohidrat dan protein.
Tidak hanya mementingkan satu jenis makanan saja, dr Felliyani menyarankan agar lebih mengutamakan karbohidrat ketimbang sayur.
"Dalam satu piring, setidaknya ada 60% makanan pokok dan 40% lauk pauk. Nah kalau sayur mayur sedikit aja. Sayur mayur 2-3 sendok makan. Boleh menghadirkan buah untuk mencukupi kebutuhan serat. Bisa dikombinasikan agar mencukup kebutuhan serat,"katanya pada live streaming, Kamis (8/4/2021).
Kemudian saat berbuka puasa disarankan untuk mengonsumsi makanan manis.
Hal ini dikarenakan stok gula darah yang menipis dapat terisi kembali.
Setelah salat tarawih mungkin bisa ditambah dengan segelas susu mendorong anak agar lebih cepat tidur.
Ajarkan Anak Berpuasa, Idealnya Sejak Umur 7 Tahun
Dari sisi kesehatan, anak boleh sudah diajarkan berpuasa pada umur 7 tahun. Baik secara penuh ataupun setengah hari.
Menurut dr Felliyani, Sp. A anak yang berusia 7 tahun, memiliki gizi dan nutrisi yang terpenuhi, secara fisik, ia sudah siap untuk melaksanakan puasa.
Hal ini disebabkan adanya cadangan energi yang berada pada jaringan otot, hati dan lemak pada tubuh anak.
Pada dasarnya, makanan yang dikonsumsi pada anak bisa bertahan sampai 4 jam.
Sedangkan menurut penelitian, dr Felliyani mengatakan jika anak di bawah umur 10 tahun dapat menyimpan cadangan energi untuk 12 jam.
"Jadi artinya kalau anak mulai sahur jam 4, jam 8 energi makanan habis. Orangtua jangan khawatir karena anak memiliki cadangan energi sebesar 12 jam. Jika dijumlahkan total 16 jam. Sedangkan puasa sehari penuh di Indonesia rata-rata hanya 14 jam saja," katanya pada live streaming, Kamis (8/4/2021).
Sedangkan menurut pemaparan dr Felliyani, anak yang berusia 10 tahun keatas, kemungkinan cadangan energinya hampir menyamai orang dewasa.
Namun untuk anak yang baru belajar berpuasa, boleh dilakukan latihan dulu. Tidak harus langsung puasa penuh.