TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah bacaan doa Qunut serta hukum membaca doa Qunut saat sholat.
Qunut adalah doa yang dibaca seorang muslim saat sholat.
Doa Qunut dilafalkan saat masih dalam posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal pada rakaat kedua, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama.
Baca juga: Hal-Hal yang Membatalkan Puasa dan Harus Dihindari Saat Berpuasa Ramadhan
Bagi sebagian umat Islam, ketika menjalankan ibadah sholat subuh, selalu membaca doa Qunut di dalamnya.
Meski begitu, ada sebagian pula yang tidak.
Keduanya benar dan boleh-boleh saja memakai Qunut atau tidak.
Macam-Macam Doa Qunut
Dikutip dari smpi.alhasanah.sch.id, terdapat dua macam Qunut yang ditinjau dari bacaannya, yaitu:
1. Qunut Subuh
Qunut yang dibaca dalam sholat subuh pada i’tidal rakaat akhir.
2. Qunut Nazilah
Qunut yang dibaca selain pada sholat subuh namun bisa juga dibaca pada sholat subuh.
Makna dari doa Qunut nazilah lebih kepada meminta perlindungan dari mara bahaya.
Baca juga: Apa Itu Fidyah? Berikut Pengertian, Cara Membayar Fidyah, dan Ketentuannya
Hukum Membaca Doa Qunut
Qunut sholat subuh menurut ulama mazhab Syafi’i dan Maliki tergolong hal sunah.
Dasarnya adalah hadis riwayat Anas bin Malik yang berbunyi:
"Nabi Muhammad senantiasa melakukan qunut pada Sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia." (H.R. Ahmad).
Dalam pandangan ini, doa Qunut sholat subuh tergolong sebagai sunah ab’adl.
Artinya, ketika qunut subuh tidak dilakukan, ia tidak sampai membatalkan sholat, tapi dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.
Namun, Qunut saat sholat subuh untuk ulama mazhab Hanbali dan Hanafi tidaklah dianjurkan.
Dasarnya adalah hadis berikut:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW. tidak berqunut saat Sholat fajar (Sholat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum." (H.R. Muslim).
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Bandung Selasa 13 April 2021, Niat Puasa dan Doa Buka Puasa Ramadhan
Tata Cara Doa Qunut Subuh
Bagi kalangan yang berpendapat doa qunut subuh adalah sunah, membaca doa ini dilakukan ketika memasuki rakaat kedua, tepat saat masih berada di posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama dalam rakaat tersebut.
Jika dalam sholat berjamaah, imam dianjurkan untuk mengeraskan suara, sedangkan makmum mengamini doa yang dibacakan imam.
Imam dianjurkan mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” dalam doa qunut sholat subuh menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.
Ini terjadi karena sang imam dalam posisi sedang memimpin sholat, serta berdoa bukan untuk dirinya saja, melainkan bersama seluruh jamaah subuh yang diimaminya.
Ketika doa yang dibacakan berisi permohonan (harapan) atau permintaan, maka dianjurkan posisi telapak tangan menghadap ke atas.
Sebaliknya, jika sampai pada doa yang berisi menolak bala, maka posisi punggung tangan yang menghadap ke atas (membalikkan telapak tangan).
Baca juga: Hal-Hal yang Membatalkan Puasa dan Harus Dihindari Saat Berpuasa Ramadhan
Bacaan Doa Qunut
“Allaahumahdinii fiiman hadait, Wa aafinii fiiman aafait, Watawallani fiimantawallait, Wabaariklii fiimaaan aktoit, Waqini birahmatika syaramaa qadhait, Fainnakataqdhi walayuqdha alaik, Wainnahu layadzillu mawwalait, Wala ya idzuman aadait, Tabarak tarabannaa wata aalait, Falakal hamdu alamaa qadhait, Astagfiruka wa atuubu ilaik, Washallalloohu ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala aalihi washahbihi wabaarik wasallam”
Artinya:
Ya Allah semoga Engkau memberikan petunjuk kepadaku dengan orang yang telah Engkau berikan petunjuk.
Dan semoga Engkau memberikan keselamatan kepadaku dengan orang yang telah Engkau berikan keselamatan.
Dan semoga Engkau memberikan pertolongan kepadaku dengan orang yang telah Engkau berikan pertolongan.
Dan semoga Engkau memberikan berkah kepadaku dari hal yang telah Engkau tetapkan.
Dan semoga Engkau memeriksa kami dari rahmat-Mu dari keburukan yang telah Engkau tetapkan.
Dan sesungguhnya Engkaulah yang Maha Menghukumi dan tidak ada yang bisa menghukummu.
Dan sesungguhnya Engkau tidak bisa hina, orang yang Engkau sayang, dengan tidak memuliakan orang yang di musuhi oleh-Mu.
Dan Mahatinggi Allah maka tetap segala puji bagi-Mu, Oleh hal yang sudah Engkau hukum, aku memohon pengampunan dan taubat kepada-Mu.
Dan semoga Engkau menambahkan rahmatnya kepada gusti kita Nabi Muhammad yang menjadi nabi, dan semua umat Nabi Muhammad dan para sahabatnya, Semoga Allah menambahkan keberkahan dan keselamatan.
(Tribunnews.com/Widya)