TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengimbau masyarakat luas untuk menaati peraturan pelarangan mudik.
Imbaun itu disampaikan Haedar di Yogyakarta, Senin (12/4/2021).
Seperti dilansir laman resmi PP Muhammadiyah, Haedar berpesan, tidak mudik adalah sikap tanggung jawab sosial.
Sekaligus tanggung jawab moral dan wujud dari kesalehan diri dalam memahami agama.
"Karena belum memungkinkan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah, sebaiknya warga tidak perlu mudik di tahun ini."
"Apalagi bila mudik itu kemudian kita menjadi tidak disiplin dan menambah rantai penularan Covid-19," ujar Haedar.
Baca juga: 5 Pesan Ketua Umum PP Muhamadiyah Haedar Nashir dalam Menjalani Puasa Ramadhan
Baca juga: Kisah Haedar Nashir 10 Tahun Jadi Wartawan dan Sempat Kena Tipes Selama Setahun
Haedar menyebut, masyarakat harus berempati kepada tenaga kesehatan yang masih berjuang di rumah sakit dan relawan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita perlu berempati dan bersimpati kepada keluarga-keluarga yang telah ditinggal oleh orang-orang tercinta."
"Semuanya itu bentuk kebaikan kita terhadap kehidupan sesama," jelas Haedar.
Selain berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir, Haedar juga menyebutkan untuk terus berikhtiar terhadap doa tersebut.
Salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan, menurut Haedar, adalah tidak mudik pada Lebaran 2021.
Baca juga: Larangan Mudik lebaran 2021, Kemenhub Siap Awasi Travel Gelap, Bakal Kena Sanksi
Baca juga: Daftar Kendaraan yang Boleh Melintas saat Mudik 2021, Ada Angkutan Logistik dan Mobil Jenazah
Larangan Mudik 6-17 Mei
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah telah resmi melarang mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021.
Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.