Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelajah Masjid kali ini Tribunnews.com berkunjung ke Masjid Al-Alam, Marunda, Jakarta Utara atau yang dikenal sebagai Masjid Si Pitung.
Masjid si Pitug ternyata memiliki sejarah dan menjadi destinasi yang menarik dikunjungi.
Masjid ini diberi julukan Masjid Si Pitung lantaran lokasinya yang terletak tidak jauh dari rumah legenda Betawi itu sehingga menjadi lokasi wisata sejarah di Jakarta Utara.
Baca juga: Sejak Pandemi, Suasana Buka Puasa di Masjid Si Pitung Sepi, Hanya 7 Orang, Kebanyakan Musafir
Baca juga: Kiprah Si Pitung di Persija: Sering Ngerujak Saat Main di Kandang Lawan
Letak masjid ini cukup jauh dari jalan raya. Untuk bisa sampai ke sana hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua.
Sebelum tiba ke lokasi, kendaraan memang harus melewati gang-gang sempit yang merupakan komplek pemukiman warga.
Masjid ini merupakan satu di antara masjid tertua di Jakarta.
Hingga kini, ornamen masjid seperti dinding dan bagian mimbar masih dipertahankan seperti aslinya.
Selain itu, Masjid si Pitung ini dibangun pada abad ke-16 oleh para Wali Allah.
Konon pembangunan masjid ini hanya membutuhkan waktu semalam.
"Ini cerita turun temurun dari zaman dulu lah, masjid ini dibangun hanya waktu semalam saja, tapi kan kebenarannya hanya pada Allah SWT," kata Kusnadi selaku pengurus Masjid Al-Alam saat ditemui Tribunnews, Rabu (14/4/2021).
Menariknya, ornamen di masjid memiliki bangunan khas budaya Betawi.
Pemerintah juga menetapkan Masjid si Pitung menjadi satu di antara situs bersejarah yang bukan saja menjadi tempat ibadah, tapi juga sebagai tempat belajar, dan berziarah.
Masjid ini juga memiliki sumur tiga rasa yang konon memiliki tiga rasa air tawar, manis dan asin.
Saat Ramadan masjid ini banyak dikunjungi warga untuk beribadah maupun ziarah karena di arena masjid tersebut, namun semenjak pandemi, pengunjung mengalami penurunan drastis.
"Ya yang berkunjung dikit dari tahun lalu (pas pandemi), sebelumnya ramai, bahkan buka puasa bisa sampai 20 orang di sini, kemarin puasa pertama cuma tujuh," beber Kusnadi.
Biasanya, pengunjung yang berkunjung selain ingin melihat langsung Masjid Si Pitung, terdapat juga makam Al Habib Syeikh Abdul Halim Bin Yahya yang lokasinya tidak jauh dari Masjid.
Menurut sejarah, masjid ini didirikan oleh Sultan Fatahillah bersama para prajuritnya sebagai rasa syukur atas penaklukan Kerajaan Pajajaran yang saat itu berkuasa di Sunda Kelapa.
Selain itu, masjid ini juga jadi incaran wisatawan, selain karena si Pitung juga karena wisatawan penasaran dengan legenda sumur tiga rasanya.
Rencananya, tepatnya tahun ini (2021), Masjid Si Pitung ini akan direnovasi.
"Iya ada rencana renov, rencananya tahun ini mungkin akhir tahun, InshaAllah," pungkas Kusnadi.