Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak seperti pada Ramadan beberapa tahun sebelumnya, jemaah yang berbuka puasa di Masjid Al-Alam, Marunda, Jakarta Utara lebih sedikit saat pandemi Covid-19.
Masjid yang dikenal sebagai Masjid Si Pitung itu, kala buka puasa pertama terlihat sepi, hanya ada tujuh orang jemaah.
Baca juga: Cerita di Balik Megahnya Masjid Emas Aceh, Mimpi Terpendam Sang Saudagar Terwujud Setelah 20 Tahun
Baca juga: Masjid Al Azhom Tangerang Terapkan Prokes Super Ketat Selama Ramadan, Wudhu Juga Jaga Jarak
Hal ini berbeda bila dibandingkan sebelum pandemi yang bisa mencapai 20 sampai 15 jemaah yang hadir.
"Tetap ada karena di sini orangnya cuman sedikit. Kemarin aja hari pertama (yang buka puasa) tujuh orang, ya para musafir kebanyakan," kata Kusnadi selaku pengurus Masjid Al-Alam, Rabu (14/4/2021).
Kusnadi menjelaskan, Masjid Al-Alam rutin mengadakan acara berbuka puasa dengan sajian takjil berupa kolak dan bakwan.
Menurut Kusnadi, makanan yang dihidangkan hanya makanan untuk membatalkan puasa saja, bukan makanan berat (nasi).
Baca juga: Jika Ada Penularan Covid-19 di Masjid, Ini Panduan dari Kemenag untuk DKM
Baca juga: Pesan Keberagaman Pada Bangunan Masjid Babah Alun Desari, Paduan Budaya Tionghoa, Arab dan Betawi
"Sajiannya kita ya biasa takjil aja, kayak kolak, bakwan. Karena memang hanya untuk buka (puasa) aja," jelasnya.
Untuk jumlah takjil yang dihidangkan ia tidak tahu pasti karena tergantung situasi dan keuangan Masjid. Pun dia tak bisa memprediksi berapa jemaah yang hadir.
Meski sedikit yang hadir, hidangan takjil di Masjid ini dipersiapkan sekitar pukul 17.00 WIB.
Ia pun menyatakan bahwa jemaah yang hadir kala pandemi tahun lalu paling banyak tujuh orang dan itu, kata dia, tidak mengalami peningkatan.
"Kalau pandemi tujuh orang paling, enggak ada peningkatan, waktu tahun kemarin begitu, Waallahualam tahun ini mudah-mudahan ada perubahan," pungkasnya.