TRIBUNNEWS.COM - Jajanan olahan dari buah tomat yang dikeringkan ini disulap menjadi manisan rasa kurma.
Tak hanya manis, rasa torakor juga dilengkapi dengan sentuhan rasa asam yang segar asli dari buahnya.
Rasa makanan olahan tomat ini tak kalah dari rasa umumnya kurma yang dijajakan sebagai menu berbuka maupun sahur saat Ramadhan.
Dikutip dari tayangan Kompas Siang, Kompas Tv pada Jumat (16/4/2021), konsumen, Hikmah mengatakan torakor banyak mengandung vitamin C yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh selama seharian puasa.
"Selain rasanya yang enak, karena itu kan mengandung vitamin yang banyak untuk meningkatkan daya imunitas kita kalau habis puasa kan kurang energi."
Baca juga: Mau Olahraga Usai Sahur? Baik Sih, Tapi Bisa Picu Cairan Tubuh Keluar Lebih Banyak
Baca juga: Konsumsi Kurma saat Buka Puasa dan Sahur Bermanfaat Bagi Kesehatan, Termasuk Kontrol Gula Darah
"Jadi buat menggantikan energi menggunakan torakor itu bagus sekali untuk kesehatan," ujar Hikmah.
Inovasi Wariatun ini dapat ditemui di Brebes, Jawa Tengah.
Wariatun mengemas makanan ini dalam berbagai ukuran.
Mulai dari harga 20 ribu hingga 80 ribu rupiah.
Menurut informasi Wariatun, torakor ini telah dipasarkan di pusat oleh-oleh daerah Pantura.
Dirirnya juga melayani pemesanan pribadi melalui orderan onlin atau sosial media.
Wariatun mengatakan, saat Ramadhan permintaaan torakor meningkat.
Baca juga: Sebaiknya Olahraga Saat Ramadan di Malam Hari, Tapi Perhatikan Porsi Makanan Berbuka Puasa Ya
Orang-orang mencari torakor menggantikan menu kurma saat sahur dan buka puasa.
Cara pembuatan makanan olahan tomat ini cukup mudah.
Bahan baku yang diperlukan hanya tomat yang sudah matang, dan gula pasir.
Sebelum diolah, tomat dicuci bersih.
Kemudian permukaan tomat dilubagi dengan cara menusukkan garpu pada permukaan tomat.
Lantas, tomat direndam dengan menggunakan air selama 6 jam.
Hal ini dimaksudkan supaya menghilangkan sisa getah yang ada pada buah tomat.
Setelah direndam, tiriskan tomat dan buang semua bijinya.
Setelah bersih dari biji, tomat kembali dicuci dengan menggunakan air bersih.
Kemudian, tomat di rebus dengan dicampur gula pasir dan air.
Setelah air rebusan meresap dan hampir habis, tomat kemudian dijemur hingga setengah kering.
Dan kemudian siap disantap.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)