TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penjelasan terkait larangan mudik Lebaran 2021 yang telah diputuskan pemerintah.
Diketahui, keputusan larangan mudik itu diumumkan pemerintah pada 26 Maret lalu.
Jokowi menyampaikan penjelasan soal larangan mudik melalui video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4/2021).
Dalam penjelasanya, Jokowi mengatakan keputusan larangan mudik diambil setelah sebelumnya melalui berbagai macam pertimbangan terlebih dahulu.
Larangan mudik pada Ramadhan tahun kedua di tengah pandemi Covid-19 ini dilakukan demi tetap menjaga presentase penurunan kasus.
Baca juga: RT dan RW Diminta Awasi Warga yang Mudik Jelang Lebaran
Baca juga: Korlantas Polri Sosialisasikan Peniadaan Mudik Lewat Operasi Keselamatan
Hal ini diputuskan Jokowi, mengingat pada tahun lalu terjadi tren kenaikan kasus setelah 4 kali pada libur panjang.
Libur panjang yang pertama pada saat libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020, yang diketahui terjadi kenaikan kasus harian hingga 93 %.
Sementara presentase kematian tingkat mingguan naik hingga 66 %.
Kenaikan kasus Covid-19 yang kedua terjadi pada saat libur panjang tanggal 20-23 Agustus 2020.
Dimana pada tanggal ini terjadi kenaikan kasus harian sebesar 119% dan kasus kematian tingkat mingguan sebesar 57%.
Ketiga, kenaikan kasus terjadi pada saat libur panjang pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020 yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus sebesar 95%.
Baca juga: Gagal Mudik? Tetap Jalin #SilaturahmiTanpaHenti 24 Jam dengan IM3 Ooredoo
Pada libur panjang yang ketiga ini tingkat kematian mencapai 75%.
Dan yang terakhir terjadi pada saat libur di akhir tahun yakni 24 Desember 2020 sampai dengan 3 januari 2021.
Pada libur panjang ini mengakibatkan kenaikan kasus harian 78% dan kasus kematian mingguan sebesar 46%.
Jokowi meminta seluruh komponen masyarakat tetap menjaga tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
"Pertimbangan lainnya, juga kita harus menjaga tren menurun kasus aktif di Indonesia dalam dua bulan terakhir ini," jelas Jokowi.
Penurunan ini dapat dilihat dari tanggal 5 Februari 2020 yakni sebesar 176.672 kasus.
Baca juga: Jubir Presiden Tegaskan Jokowi dan Para Menteri Tidak akan Mudik Lebaran 2021
Hingga terhitung dua bulan setelahnya yakni 15 April 2020 menjadi 108.032 kasus.
Jokowi menyampaikan penambahan kasus harian juga relatif menurun.
Sebelumnya, dikabarkan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia pernah mencapai 14 ribu sampai1 15 ribu kasus per hari pada Januari 2021.
"Kita pernah mengalami penurunan dari 14 ribu sampai 15 ribu kasus per hari pada Januari 2021."
"Hingga kini berkisar 4 ribu hingga 6 ribu (kasus penurunan Covid-19) per hari," ujar Jokowi.
Tren kesembuhan pun juga mengalami peningkatan 88% pada 1 Maret 2021, yakni sebanyak 1.151.915 orang yang sembuh dari 1.341.314 total kasus covid19.
Sementara terjadi peningkatan kesembuhan lagi dengan presentase sebesar 90,5% pada 15 April 2021.
Sebanyak 1.438.254 orang dinyatakan sembuh dari 1.589.359 total kasus Covid 19.
"Dan pada 15 April 2021, terjadi peningkatan kesembuhan lagi dengan presentase sebesar 90,5%, sebanyak 1.438.254 sembuh dari 1.589.359 total kasus (Covid 19)," ujar Jokowi.
Sehingga Jokowi meminta masyarakat untuk benar-benar menaati keputusan pemerintah terkait pelarangan mudik Lebaran 2021.
Tak hanya ASN, pelarangan mudik ini ditujukan juga kepada TNI dan Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta dan seluruh masyarakat Indonesia.
"Oleh karena itu kita harus betul-betul menjaga bersama momentum yang sangat baik ini."
"Untuk itu pada lebaran kali ini pemerintah melarang mudik bagi ASN, TNI Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta dan seluruh masyarakat," ujar orang nomor satu di Indonesia itu.
Jokowi mengerti masyarakat pasti menantikan momen lebaran ini untuk bertemu dengan keluarga.
Namun, Jokowi tetap meminta masyarakat untuk tidak mudik lebaran demi memutus rantai penularan virus ini.
"Tapi mari kita utamakan keselamatan bersama dengan tidak mudik ke kampung halaman."
"Mari kita isi Ramadhan (tahun ini) dengan ihtiar, dengan memutus rantai penularan wabah, demi keselamatan seluruh sanak saudara kita, diri sendiri dan masyarakat," pungkas Jokowi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)