Singkat cerita, bangunan masjid ini telah banyak direnovasi dari bentuk maupun ornamen interior dari sejak pertama kali berdiri. Tak banyak yang tersisa peninggalan kerajaan Mataram di masjid ini.
Samsudin menyatakan peninggalan yang tertua di masjid Jami Matraman ini hanyalah jendela kaca yang mengelilingi dalam masjid. Jika dari dalam, jamaah bisa melihat belasan jendela kaca dengan arsitektur kuno yang mengelilingi bangunan masjid ini.
Namun, peninggalan jendela kaca tersebut pun diyakini baru berusia sekitar 100 tahun. Ada pula 2 menara setinggi 2 meter di sekitar halaman masjid Jami Matraman yang diyakini peninggalan zaman Belanda.
Menurut Samsudin, kedua menara itu dahulu digunakan jamaah untuk mengingatkan waktu salat. Jika sudah memasuki waktu salat, salah seorang jamaah akan naik ke atas menara dan mengumandangkan adzan.
"Ada juga peninggalan papan kayu yang berisikan petunjuk waktu salat. Ini dari tahun 1932. Jadi setiap perpindahan waktu salat diubah secara manual dengan tempel nomor kayu di papan itu," jelas dia.
Masjid Jami Matraman Menjadi Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia
Tak banyak sejarah yang terekam dan tercatat di masjid Jami Matraman ini. Sekalinya ada suatu informasi berkembang, pun tak ada satu pun orang yang bisa memastikan kebenarannya.
Sama halnya dengan informasi Masjid Jami Matraman menjadi tempat salat Jumat presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Tugu Proklamasi.
Meski letaknya tidak jauh dari Tugu Proklamasi, informasi tersebut terdapat beberapa versi. Ada yang membenarkan Soekarno-Hatta salat Jumat di Masjid Jami Matraman, ada pula yang bersaksi sebaliknya.
"Jadi ada dua versi, versi yang pertama ada yang bilang salat disini. Tapi versi yang kedua katanya beliau lagi mau salat terus diamankan katanya sakit perut. Kan situasinya pada saat itu tahun 1945 masih ada Jepang. Takut diculik jadi simpang siur," kata Samsudin.
Soekarno dan Tokoh-tokoh Besar di Negeri Ini Pernah Salat di Masjid Matraman
Dia hanya memastikan bahwa masjid ini kerap disinggahi Soekarno-Hatta dalam menunaikan ibadah salat dalam kesehariannya.
Saking seringnya, masjid Jami Matraman akrab disebut sebagai Masjid Bung Karno dan Hatta.
Beberapa pejabat negeri yang kini menjabat di posisi penting juga kerap menunaikan ibadah salat di masjid Jami Matraman.
Sembari berseloroh, pejabat negeri yang pernah salat di tempat ini biasanya karirnya selalu sukses.