Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam peninggalan KH Noer Ali.
Bulan suci Ramadan, santri di Pondok Pesantren Attaqwa Putra digembleng untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Sekretaris Jenderal Pondok Pesantren Attaqwa Putra Ustaz Anis Abdul Quddus mengatakan, santri selama Ramadan tetap melakukan aktivitas pendidikan umum dan pendidikan agama.
Hanya saja, ada beberapa penambahan kegiatan seperti misalnya talaqqi dan tadarrus Alquran diperbanyak, buka puasa dan salat tarawih berjamaah.
"Aktivitas santri selama bulan suci Ramadan dimulai sejak bangun sahur sampai kegiatan salat tarawih berjamaah dan tadarus Alquran," kata Anis, Sabtu (17/4/2021).
Pusat kegiatan santri tidak hanya berada di asrama, maupun ruang lingkungan kelas. Tetapi banyak dilakukan di masjid dengan konsep halaqoh atau kelompok kecil.
TribunJakarta.com berkesempatan melihat langsung para santri ketika talaqi dan tadarrus Alquran.
Ribuan santri duduk bersila, membuat lingkaran-lingkaran dalam kelompok lebih yang di dalamnya terdapat satu orang guru atau ustaz.
Mereka tampak fokus, membaca Alquran dengan begitu khusyuk sambil disimak guru yang mendampinginya.
Anis memastikan, para santri ini tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama berkegiatan di pondok pesantren.
"Memakai masker, selalu kita imbau mencuci tangan, interaksi dengan orang-orang di luar pondok sangat kita batasi," ucap Anis.
Selain itu, para santri ini juga sudah menjalani tes swab sebelum mereka kembali ke pondok pesantren.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Magrib Hari Ini Sabtu 17 April 2021 di Makassar, Hari ke-5 Ramadan 1442 H
"Jadi kita asumsikan mereka yang ada di dalam pondok ini mereka dalam keadaan sehat, mereka dalam keadaan steril," ucapnya.
Anis memaparkan, selama Ramadan, santri pertama-tama bangun untuk makan sahur pukul 03.00 hingga pukul 04.30 WIB.
Kemudian, kegiatan disambung dengan salat subuh berjemaah di masjid dari pukul 04.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Masih di dalam masjid, santri selanjutnya akan diarahkan melakukan talaqqi dan tadarrus Alquran serta program bahasa dari pukul 05.00 - 06.00 WIB.
Satri kemudian, lanjut istirahat di asrama mereka dari pukul 06.00 - 07.30 WIB.
Baru kemudian 07.30 WIB - 08.30 WIB, santri melakukan persiapan KIROM (kegiatan Ramadan), lalu masuk ke dalam kelas mengikuti kegiatan tersebut hingga pukul 12.00 WIB.
Santri lalu ke aula asrama, di sana mereka melakukan kegiatan salat dzuhur berjemaah dan dilanjutkan tadarrus dari 12.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.
Lalu setelah itu, santri akan diperbolehkan kembali ke asrama mereka untuk melaksanakan istirahat dari pukul 12.30 WIB - 15.00 WIB.
Selanjutnya, setelah istirahat satri melaksanakan salat Ashar berjamaah di aula asrama dengan dilanjut tadarrus hingga pukul 15.30 WIB.
Kemudian pukul 16.30 WIB - 17.30 WIB santri melakukan pengambilan kost makan dan dilanjut dzikir serta program bahas hingga pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Ustaz, Bagaimana Orang Sakit yang Tak Bisa Berpuasa, Bisakah Dapat Pahala Bulan Suci Ramadan?
Baru setelah itu, santri berbuka puasa bersama di aula asrama dan dilanjutkan dengan salat magrib berjemaah serta makan malam hingga pukul 19.00 WIB.
Setelah itu, kegiatan santri akan dipusatkan di masjid dengan diawali salat Isya dilanjut salat tarawih berjamaah hingga pukul 21.00 WIB.
Selesai salat tarawih, satri akan tetap berada di masjid. Mereka akan diperintahkan untuk kembali melakukan talaqqi dan tadarrus Alquran hingga pukul 22.00 WIB.
Baru setelah itu, santri akan kembali ke asrama untuk istirahat tidur dan keesokan harinya melakukan kegiatan yang sama.
Adapun untuk kegiatan santri di bulan ramadan, rencana akan berlangsung selama 10 hari. Mereka selanjutnya akan diperbolehkan pulang ke rumah hingga perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah.