News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2021

Bacaan Doa Qunut serta Penjelasan Mengenai Hukum Mengangkat Tangan saat Qunut

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI berdoa - Berikut Bacaan Doa Qunut serta Penjelasan Mengenai Hukum Mengangkat Tangan saat Qunut

TRIBUNNEWS.COM - Doa Qunut menjadi amalan yang disunahkan dalam salat.

Terutama pada salat subuh dan witir di bulan Ramadhan, doa Qunut sangat dianjurkan.

Dalam mazhab Syafi'i, Qunut merupakan bagian dari sunah ab'ad.

Sunah ab'ad sendiri merupakan perbuatan yang disunahkan saat salat, dan apa bila meninggalkannya disunahkan untuk melakukan sujud sahwi.

Mengutip Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebutkan orang yang membaca doa Qunut dianjurkan untuk mengangkat tangan.

Sebagaimana diketahui, qunut pada hakikatnya adalah sebuah doa.

Sehingga, ketika berdoa dianjurkan mengangkat tangan.

Bacaan doa Qunut Nazilah lengkap dengan lafal latin dan arti. Doa ini disarankan MUI untuk menghindari musibah corona dan dibaca saat shalat. (aboutislam.net)

UAS menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi menyebutkan ulama madzhab Syafi’i berbeda pendapat soal hukum mengangkat tangan ketika qunut dan menyapu kedua tangan ke wajah.

Perbedaan itu dapat dibagi menjadi tiga pendapat.

Baca juga: Bacaan Doa Qunut, Lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahannya

Baca juga: Apa Itu Doa Qunut? Berikut Bacaan Doa Qunut Subuh Beserta Keutamaannya

Pertama, pendapat paling sahih, dianjurkan mengangkat kedua tangan dan tidak dianjurkan menyapu wajah dengan kedua tangan setelah berdoa.

Kedua, dianjurkan mengangkat dan menyapu wajah.

Ketiga, tidak dianjurkan mengangkat tangan dan menyapu wajah.

Namun, seluruhnya sepakat bahwa tidak boleh menyapu selain wajah, semisal dada dan lain-lain.

Keutamaan Doa Qunut

Mengutip laman gontor.ac.id, doa Qunut memiliki keutamaan.

Keutamaan doa Qunut sesuai hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, sebagai berikut:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُوْلُ الْقُنُوْتِ

Artinya: “Shalat yang paling utama adalah shalat yang panjang (bacaan) qunutnya.”

Dalam hadis ini dapat kita simpulkan bahwa membaca doa Qunut dalam shalat sangat dianjurkan, sebab bacaan Qunut menjadi salah satu faktor keutamaan salat baik itu sunah maupun wajib.

Doa Qunut sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu Qunut nazilah, Qunut witir, dan Qunut subuh.

Jenis Doa Qunut

Masing-masing doa Qunut digunakan sesuai keperluannya, misal Qunut witir untuk salat witir.

Berikut penjelasan masing-masing Qunut.

1. Qunut Nazilah

Merupakan qunut yang dibacakan ketika suatu kaum sedang ditimpa musibah.

Nazilah dapat diartikan pula dengan “musibah yang melanda”.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah membacakan qunut nazilah selama satu bulan penuh oleh sebab musibah terbunuhnya rombongan qurra’ berupa para penghafal Al-Qur’an sebanyak 70 orang yang diutus untuk mengunjungi kaum ‘Ushayyah namun ternyata mereka berkhianat dan membunuh semua utusan tersebut.

Adapun lafadz Qunut Nazilah tidak terikat pada nash tertentu, melainkan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh kaum tersebut.

2. Qunut Witir

Yaitu qunut yang dibacakan ketika rakaat terakhir shalat witir pada setiap malam di bulan Ramadhan.

3. Qunut Fajar (Shubuh)

Yaitu qunut yang dibacakan ketika shalat Shubuh.

Dari hadis Imam Ahmad dari Anas bin Malik r.a, kita menyebutkan Rasulullah berqunut pada waktu subuh dan maghrib.

Namun, yang paling dijaga amalannya hingga wafatnya adalah qunut ketika shubuh.

Baca juga: Bacaan Doa Qunut saat Shalat Subuh, Dilengkapi Lafal Latin, Arti, dan Tata Caranya

Baca juga: Bacaan Doa Qunut Subuh, Tulisan Arab dan Latin, Beserta Sholawat Nabi Muhammad SAW

Sementara itu, doa Qunut yang sering dilafalkan Rasulullah sebagai mana diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai berikut.

اللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Transliterasi Indonesia:

Allaahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fainnaka taqdhii walaa yuqdhaa ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku petunjuk bersama mereka yang telah Engkau berikan petunjuk, dan jadikanlah aku dalam keadaan sehat bersama mereka yang telah Engkau jaga kesehatannya, dan peliharalah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara, dan berkahilah untukku apa-apa yang sudah Engkau berikan (kepadaku), dan lindungilah aku daripada kejahatan apa-apa (takdir) yang sudah Engkau tetapkan"

"Sesungguhnya Engkaulah Yang Menetapkan (takdir) dan tidak ditetapkan (takdir) kepada-Mu, dan sesungguhnya tidak akan menjadi hina siapa-siapa yang telah Engkau berikan pertolongan (dalam perkara-perkaranya), dan tidak akan mendapatkan kemuliaan siapa-siapa yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”

Berita soal doa qunut lainnya.

(Tribunnews.com/Triyo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini