Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puasa selama Ramadan telah teruji memberikan efek positif pada kesehatan.
Namun untuk penderita diabetes, dokter menyarankan untuk melakukan beberapa penyesuaian untuk menjaga kondisi tubuhnya selama beribadah puasa.
Dr. Suharko Soebardi, SpPD, Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi mengatakan penderita diabetes mengalami perubahan fisiologis selama berpuasa.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ngantuk di Pagi Hari Termasuk Gejala Diabetes? Begini Kata Dokter
Baca juga: Penderita Diabetes Wajib Merencanakan Susun Perencanaan Puasa, Perhatikan Makanan Sahur dan Berbuka
Hal ini disebabkan perubahan beban kerja pada sistem metabolisme energi, penurunan gula darah selama puasa, dan asupan cairan yang berkurang.
"Bagi mereka penyandang diabetes, ada beberapa catatan yang harus dipatuhi selama berpuasa," ungkap dr. Suharko saat JEC Eye Talks Virtual, belum lama ini.
Ia membeberkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan penderita diabetes selama berpuasa, antara lain yakni:
1. Pola makan teratur
Suharko mengatakan penderita diabetes harus makan sahur dekat dengan waktu imsak dan menyegerakan berbuka puasa.
Tujuannya agar tubuh memiliki asupan nutrisi yang memadai selama durasi berpuasa.
Usahakan agar pola makan tidak berubah drastis dibandingkan sebelum berpuasa. Jangan sampai melewatkan waktu makan agar tubuh tidak kekurangan asupan.
2. Asupan makanan yang tepat
Penderita diabetes harus mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat makan sahur seperti nasi, ubi dan gandum secukupnya.
Untuk berbuka puasa, hindari makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan lemak.
Akan lebih baik jika memperbanyak karbohidrat seperti buah dan sayuran. Dokter Suharko berpendapat boleh saja menikmati makanan manis sebagai takjil namun tidak berlebihan.
3. Minum yang cukup
Berpuasa bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga mengubah kekentalan darah pengidap diabetes.
Untuk menghindari dehidrasi, pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian selama puasa dan hindari minuman yang menyebabkan lebih sering buang air kecil seperti seperti kopi, alkohol dan soda.
4. Konsultasi ke dokter
Penderita diabetes perlu memantau kadar glukosa dalam darahnya secara mandiri, terutama di pertengahan hari dan menjelang berbuka puasa.
Setelah itu, sampaikan hasilnya kepada dokter untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan penyesuaian dosis dan jadwal minum obat dengan perubahan kadar gula selama berpuasa ini.
Jika merasa tidak sehat, disarankan untuk tidak berpuasa demi menjaga kesehatan tubuh.
5. Kurangi aktivitas fisik
Untuk menjaga kondisi tubuh, akan lebih baik mengurangi aktivitas fisik selama Bulan Ramadhan.
"Khususnya menjelang buka puasa, hindari aktivitas berlebihan," ungkapnya.
Sekedar informasi, penyakit diabetes disebabkan gangguan kadar hormon insulin dalam tubuh.
Akibatnya, kadar gula dalam tubuh bertumpuk dan berisiko merusak berbagai organ tubuh lainnya sehingga menyebabkan komplikasi.
Gejala diabetes yang sudah umum diketahui antara lain berat badan menurun drastis, cepat merasa lelah, mudah ngantuk, dan kerapkali timbul abses yang lama sembuhnya.
Namun ada ciri-ciri penyakit diabetes lainnya yang juga perlu disadari yakni sering buang air kecil di malam hari, penglihatan kabur dan ibu yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari empat kilogram.
Untuk itu selama menjalankan ibadah puasa, harus diperhatikan pola makan dan aktivitas sehari-harinya, dan jangan lupa konsultasikan ke dokter.