Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menjelang hari raya Idul Fitri Tribunnews.com melakukan safari Ramadan mengunjungi Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo di Kampung Citaman RT 1/1, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Ponpes Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo ini berada di bawah kaki gunung Taman Nasional Gede-Pangrango (TNGB).
Dari data geografis yang dihimpun TribunnewsBogor.com desa Tangkil berada diketinggian 700 Meter dibawah permukaan laut (Mdpl).
Sesampainya dilokasi Pondok Pesantren Minhajul Karomah di Kampung Citaman RT01 RW01 Desa Tangkil Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, Tribunnews.com disambut dengan keramahan dan kehangatan oleh para pengurus pesantren, santri dan warga sekitar yang aktif di pesantren.
Baca juga: DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Menggelar Kegiatan Berbagi Kasih Ramadan 1442 H
Pondok Pesantren Minhajul Karomah di Kampung Citaman RT01 RW01 Desa Tangkil Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor memiliki fasilitas satu bangunan yang terdiri dari mushala, satu basment yang mencakup kamar tidur santri, pelataran untuk mengaji dak taklim serta kamar mandi dan dapur.
Di satu bangunan itulah para santri menginap dan menimba ilmu.
Meski tampak sederhana, namun para santri disana sangat semangat dalam mencari ilmu dan belajar.
Selain bangunan itu disana juga ada satu unit kobong yang juga menjadi tempat tinggal santri.
Berbeda dengan gedung bangunan, kobong ini mirip seeperti rumah panggung yang dibuat dari bambu dan kayu serta dinding dan langit-langit terbuat dari bilik dan beralaskan bambu.
Ada beberapa kamar dengan kasur lantai untuk tempat tidur santri dan gantungan baju dengan tali tambang.
Baca juga: Kolaborasi Berbagi Kebersamaan Bantu Korban Bencana di Bulan Ramadan Melalui GMBK
Ada satu ruangan yang menarik di kobong tersebut.
Yakni ruangan untuk isolasi atau karantina sementara.
Ruangan itu dikhususkan untuk santri yang baru masuk agar bisa membiasakan diri tinggal seadanya tanpa alas tidur.
Setelah 40 hari dikarantina atau isolasi barulah santri bisa berpindah kamar yang disediakan alas tidur.
Siapapun yang ingin menimba ilmu dan belajar Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo tidak memasang tarif alias gratis.
Asalkan para santri serius untuk mendalami ilmu agama dan pelajaran umum.
Dalam mengembangkan Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo ada berbagai kegiatan keagamaan pada umumnya sepeeti dipondok pesantren lainnya.
Selain itu juga ada beberapa pelajaran umum dan ekstra kulikuler.
Untuk memenuhi kebutuhan santrinya diluar dari pemberian donatur atau dermawan, pengurus dan para santri ini bercocok tanam.
Baca juga: Raffi Ahmad Tak Mudik, Pilih Balas Dendam, Lebaran Ingin Istirahat, Lelah Ramadan Kerja Full
Ada berbagai jenis tanaman pertanian yang ditanam oleh para santri dan pengurus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, disana juga ada satu buah gubuk tanpa dinding yang hanya dilapisi kain hijau.
Disanalah tempat pengurus atau pengasuh Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo beristirahat, tidur, mengaji, dan beribadah.
22 Santri Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo.
Meski berada jauh dari pusat kota, namun Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo ini sudah memiliki puluhan santri dari berbagai daerah di Indonesia.
Pengurus Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo Saepul samsi atau yang akrab disapa AA Ipul menceritakan bahwa awal mula santei di ponpes ini hanya tiga hingga empat santri.
Seiirng berjalan, Ponpes yang didirikan pada tahun 2022 ini pun sudah memiliki puluhan santri.
"Alhamdulillah saat ini ada 22 santri yang menimba ilmu disini, itu dari berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Azan Subuh Kota Makassar, Sabtu 8 Mei 2021 atau Hari ke-26 Puasa Ramadan
Meski fasilitas yang ada maaih seserhana, namun para santri tetap semangat untuk menimba ilmu.
Bahkan ada santri yang sudah lulus kemudian ikut mengabdi membangun dan mengembangkan pondok pesantren.
"Untuk pemberlajaran ada berbagai kitab yang dipelajari salah satunya adalah kitab kuning," katanya.
Namun sebelum mempelajari kitab dan fiqih, para santri dididik untuk memiliki akhlak yang baik.
Karena dengan akhlak yang baik santri akan dengan sendiri untuk tekun dan disiplin belajar.
Melihat keberadaan Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo, General Manager Tribunnews Network, Yulis Sulistyawan, didampingi Manajer Online TribunnewsBogor, Soewidia Henaldi mengaku sangat takjub melihat keberadaan pondok pesantren yang terus iatiqomah dalam mendidik para santrinya.
Pria yang akrab disapa Mas Yulis itu pun menyebut Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo ini merupakan pesantren yang luar biasa karena ditengah keterbatasan masih terus berjuang dan berusaha untuk mengembangkan pondok pesantren yang lokasinya berada jauh dari pusat kota.
"Awalnya di perjalanan tadi saya berfikir, ini lokasiya dimana ko kiri kanan seperti hutan, tapi dalam hati saya yakin ini pondok pesantren luar biasa, dan benar saja ini pondok yang luar biasa," katanya.
Pada kesempatan itu Tribunnews.com pun diajak berkeliling melihat-lihat setiap sudut pesantren.
Akses menuju Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo
Sementara itu akses menuju Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo bisa diakses dari arah Jakarta dengan menggunakan akses tol Jagorawi hingga Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi).
Selanjutnya setelah sampai di di pintu Tol Caringin-Tol Bocimi gunakan lajur kiri menuju arah Bogor.
Sekitar 500 meter nantinya akan ada pertigaan tepat sebelum talang besi.
Setelah itu ambil jalur ke kanan untuk menuju Desa Tangkil.
Baca juga: ACT Sebar Gerakan Sedekah Pangan Ramadan ke 16 Provinsi Indonesian
Selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk arah bertuliskan Kampung Maghfirah.
Nantinya setelah kurang lebih menempuh perjalanan 30 menit Anda akan tiba di sebuah pertigaan yang menghubungkan Pondok Pesantren Minhajul Karomah di Kampung Citaman RT01 RW01 Desa Tangkil Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor.
Perlu perjuangan untuk menuju Desa Tangkil.
Karena selain jalan menanjak akses jalan pun cukup sempit namun masih bisa dilalui dua kendaraan dengan melaju secara perlahan.
Selama perjalanan pemandangan alam seperti tebingan dan perbukitan yang hijau akan menemani hingga ke area pondok pesantren.