TRIBUNNEWS.COM - Tinggal hitungan hari, umat Islam akan melaksanakan puasa Ramadan tahun 2022.
Sampai saat ini, baru Muhammadiyah yang sudah menetapkan jadwal puasa Ramadan yakni pada 2 April 2022.
Sementara, Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan jadwal puasa karena baru akan menggelar sidang pada Jumat, 1 April 2022.
Dikutip dari kemenag.go.id, nantinya, Kemenag akan menggelar sidang isbat secara hybrid.
"Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (14/3/2022).
Kamaruddin menjelaskan, sidang isbat secara luring akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Jumlah peserta yang hadir pun dibatasi sesuai ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sementara, sebagian peserta lainnya, akan berpartisipasi melalui telekonferensi.
Baca juga: Puasa Ramadan 2022 Tanggal Berapa? Kemenag akan Menggelar Sidang Isbat Ramadan 1443 H
Baca juga: Niat Puasa Ganti Ramadan atau Mengqadha, Lengkap dengan Cara Membayar Utang Puasa
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib menambahkan, sidang isbat digelar sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender hijriah.
Sidang isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.
Selain itu, sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
Adib menerangkan, sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).
Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB, dalam sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming.
Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah. Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.
Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.
Potensi Awal Puasa Tidak Bersamaan Menurut BRIN
Peneliti Astronomi Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR LAPAN) BRIN, Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan adanya potensi awal Ramadan tidak bersamaan.
Hal ini dikarenakan hilal pengamatan yang digelar 1 April 2022 diprediksi tidak terlihat.
"Sebenarnya peringatan akan potensi perbedaan awal Ramadhan 1443 sudah saya tuliskan di blog saya tentang Kalender 1443 dengan berbagai kriteria. Juga ketika membandingkan dengan kondisi Rajab 1443 H."
"Namun perlu ditambahkan pertimbangan terbaru terkait dengan kebijakan Kementerian Agama yang mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS)," ucapnya.
Penetapan Awal Puasa Menurut Muhammadiyah
Sementara itu, PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
Keputusan PP Muhammadiyah mengenai awal puasa itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2022.
Sementara itu, berdasarkan hasil hisab maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan:
- 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M
- 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M
- 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M
- Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M
Selengkapnya Anda dapat mengakses maklumat penetapan hasil Hisab Ramadan menurut Muhammadiyah dalam tautan ini LINK.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Ramadan 2022