TRIBUNNEWS.COM - Salat Tahajud adalah salat sunnah yang dilakukan malam hari setelah bangun tidur.
Arti "Tahajud" sendiri adalah bangun di waktu malam hari.
Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapi shalat shalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.
Salat sunnah ini dikerjakan sedikitnya dua raka'at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
Berikut ini tata cara salat tahajjud dan doa setelah salat tahajjud, dikutip dari buku Amalan Sunnah Pengundang Rejeki oleh Imam Nawawi dan Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang disusun oleh Drs. Moh. Rifai'.
Baca juga: Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H Digelar 1 Mei 2022, Ini Link Streaming dan 99 Lokasi Rukyatul Hilal
Waktu Salat Tahajud
Salat Tahajud adalah salah satu dari sekian salat sunnah yang diutamakan serta memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.
Waktu pelaksanaan Salat Tahajud adalah mulai setelah isya' sampai sepertiga akhir malam.
Berikut rincian waktunya:
- Sepertiga malam pertama dari jam 19.00-22.00
- Sepertiga malam kedua dari jam 22.00-01.00
- Sepertiga malam ketiga dari jam 01.00-masuk waktu subuh.
Bacaan Niat Sholat Tahajud
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-Tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah Tahajjud dua raka’at semata-mata karena Allah Ta’ala."
Baca juga: Tanda Datangnya Lailatul Qadar, Lengkap dengan Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar
Tata Cara Sholat Tahajud
1. Membaca niat sholat tahajud seperti yang terlah tertulis di atas.
Lanjutkan dengan melakukan Takbiratul Ihram (membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga).
2. Membaca doa iftitah dan surah Al Fatihah dan membaca surat-surat dalam Al-Quran.
3. Lakukan langkah-langkah sholat pada umumnya seperti rukuk dan sujud yang lalu rakaat kemudian disamakan dengan rakaat pertama (kecuali doa iftitah).
4. Tahiyat akhir dan salam.
Selanjutnya, Anda disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, sholawat, istigfar, lalu membaca doa sholat tahajud.
Baca juga: Doa Sayyidul Istighfar dan Malam Lailatul Qadar, Simak Bacaan Doa Sehari-hari Lainnya
Doa Setelah Sholat Tahajud
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka."
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Baca juga: Amalan Sunnah yang Dapat Memperlancar Rezeki, Beserta Macam-macam Puasa Sunnah
SALAT WITIR
Salat witir adalah Salat tertentu yang dilaksanakan setelah Salat ‘Isya.
Hukum Salat witir adalah sunnah mu’akkadah, artinya Nabi sangat menganjurkan agar Salat witir
itu dilaksanakan.
Jumlah rekaat Salat witir minimal 1 rekaat dan maksimal 11 rekaat.
Waktu pelaksanaan Salat witir sama seperti waktu Salat tarawih, yaitu setelah menjalankan Salat ‘Isya sampai terbit fajar (awal waktu subuh).
Salat Witir dapat dilaksanakan setelah salat tahajjud.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Witir
Cara melaksanakan Salat witir sama seperti Salat lainnya, yang membedakan hanyalah niat dan rekaatnya ganjil.
a. Melaksanakan Salat witir
Salat witir dilaksanakan dengan ketentuan seperti Salat biasa, diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
b. Dzikir setelah Salat Witir:
Bacaan Doa:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ ﴿ 3 ﴾ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
Subhānal malikil quddūs (3 X). Subbuhun quddusun robbuna wa robbul malaaaaa-ikatu war-ruuh
“Maha suci Tuhan Yang Merajai lagi Maha Suci (3x) Maha Suci lagi Quddus Tuhan Kami, Tuhan para Malaikat, dan Malaikat jibril.”
Syahadat:
أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهْ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah. Aku memohon ampun kepada-Nya.”
Doa Mohon Pengampunan:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.”
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Ramadan 2022