News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Doa

BACAAN Doa Ziarah Kubur dalam Tulisan Arab dan Artinya, Dilengkapi Adab serta Tata Cara Ziarah Kubur

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ZIARAH KUBUR - Pemakaman Wakaf Babakan Semboja, Kota Tangerang, di hari pertama lebaran ini dipadati para peziarah, Senin (2/5/2022). Membludaknya peziarah memberi rejeki nomplok bagi para pedagang yang berjualan makanan, minuman maupun jasa di sekitaran malam. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan doa ziarah kubur dalam tulisan Arab beserta artinya.

Dalam artikel ini juga terdapat adab dan tata cara saat ziarah kubur.

Ziarah kubur dilakukan untuk mendoakan mereka yang telah meninggal dunia.

Umat Islam memanfaatkan bulan Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri sebagai momen yang tepat untuk melakukan ziarah kubur.

Baca juga: Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Berikut Bacaan Niat dan Keutamaannya

Baca juga: Bacaan Niat Tayamum Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaan

Namun, bagaimanakah tata cara dan adab ziarah kubur?

Tata Cara Ziarah Kubur

Ziarah kubur memiliki tata krama seperti yang diajarkan Rasulullah.

Berikut tata cara melakukan ziarah kubur seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, karya Ustaz. Syukron Maksum.

- Berwudhu

Tata cara ziarah kubur yang pertama dengan berwudhu. Sebelum pergi untuk ziarah hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu untuk menyempurnakan dan mensucikan niat kita dalam menjalankan ziarah kubur.

- Mengucap Salam

Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucap salam.

Bacaan salam bisa seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni:

Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.

Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian

- Tidak menduduki kuburan

- Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah, karena nazar hanya ditujukan kepada Allah

- Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah, karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan

- Berdoa

Hendaknya menyampaikan doa kepada allah yang berisi mohon ampunan, rahmat dan keselamatan.

Doa Ziarah Kubur

Berdasarkan dalam ceramah ustad Abdul Somad di sebuah channel Youtube berjudul Adab Ziarah Kubur berikut doa ziarah kubur:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Latin:

Assalamu 'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimin. Yarhamulloohul mustaqdiminia minna wal musta'khiriin. Wa inna insya Allohu bikum la-laahiquun wa as alullooha lana walakumul 'affiyah

Artinya:

"Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian." (HR. Ahmad 25855, Muslim 975, Ibnu Hibban 7110, dan yang lainnya).

Setelah itu bacaankan ayat Al Quran sebagai yang yang dijelaskan ustad Abdul Somad berikut :

"begitu kata Imam Al qurtube dalam kitab At - Tadzkirah, begitu kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Ar Ruh :

Surat Al Ikhlas (3x)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

qul huwallāhu aḥad

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

allāhuṣ-ṣamad

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

lam yalid wa lam yụlad

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Surat Al Falaq (1x)

بسم الله الرحمن الرحيم

Bismillahhirrahmaanirrahiim

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

qul a'ụżu birabbil-falaq

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

min syarri mā khalaq

2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

wa min syarri gāsiqin iżā waqab

3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad

4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

wa min syarri hāsidin iżā hasad

5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Surat An-Nas 1x

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

qul a'ụżu birabbin-nās

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,

مَلِكِ النَّاسِۙ

malikin-nās

2. Raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ

ilāhin-nās

3. sembahan manusia,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

min syarril-waswāsil-khannās

5. dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās

6. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

minal-jinnati wan-nās

7. dari (golongan) jin dan manusia.”

Surat Al- Fatihah (1x)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

ar-raḥmānir-raḥīm

3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

māliki yaumid-dīn

4. Pemilik hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

(Tribunnews.com/Nadya/Tio)

Berita terkait ziarah kubur

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini