TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024.
Adapun dalam surat edaran itu beisi terkait panduan ibadah selama Ramadhan 2024, termasuk penggunaan pengeras suara saat melakukan kegiatan syiar.
Terkait penggunaan pengeras suara, SE itu berbunyi bahwa tetap mengacu pada SE Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
"Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala," demikian bunyi poin ketiga dalam SE tersebut, dikutip dari laman Kemenag pada Kamis (7/3/2024).
Secara lebih rinci, SE itu mengatur bahwa saat salat Tarawih, ceramah atau kajian Ramadhan, dan tadarus Alquran, maka menggunakan pengeras suara (mikrofon) di dalam masjid atau musala.
"Khusus terkait syiar Ramadan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah atau kajian Ramadan, dan tadarus Alquran menggunakan pengeras suara dalam," demikian bunyi SE Nomor 05 Tahun 2022 tersebut.
Hanya saja, jika memang ada acara berupa peringatan hari besar Islam maupun pengajian akbar yang mana pengunjungnya melebihi kapasitas di kawasan masjid atau musala, maka pengeras suara luar boleh untuk digunakan.
Di sisi lain, SE itu mengatur penggunaan pengeras suara luar baru boleh digunakan ketika takbiran Idul Fitri 1445 H.
Namun, penggunaan pengeras suara luar itu hanya boleh digunakan hingga pukul 22.00 waktu setempat.
"Sementara untuk takbir Idul Fitri di masjid atau musala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam," demikian tertuang dalam SE itu.
Lalu untuk takbir Idul Adha di hari Tasyrik (11-13 Zulhijah), umat Islam diimbau menggunakan mikrofon dalam dan boleh dilakukan berturut-turut setelah salat rawatib.
Baca juga: Pertama Kali, Lampu Hias untuk Perayaan Ramadan akan Dinyalakan di Frankfurt
Lebih lanjut, SE Nomor 1 Tahun 2024 ini turut mengatur hal lain seperti pelaksanaan takbir keliling hingga isi ceramah selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Selengkapnya berikut isi SE Nomor 1 Tahun 2024 tersebut:
1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.
7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.
8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Ramadan 2024