Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran sudah memerintahkan jajarannya untuk memetakan daerah-daerah yang rawan selama periode mudik Lebaran 2024.
Nantinya, patroli akan ditingkatkan untuk melakukan pengamanan di daerah-daerah yang dianggap rawan tersebut.
"Termasuk tentu di dalamnya kami akan meningkatkan patroli di titik-titik rawan baik rawan kemacetan maupun rawan tindak pidana," kata Fadil Imran kepada wartawan di Mako Korsabhara Baharkam Polri, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/3/2024).
Fadil mengatakan pengamanan khusus saat menjelang Lebaran nanti akan dilakukan terpusat dengan sandi Operasi Ketupat 2024 dengan melibatkan banyak personel di seluruh Indonesia.
"Itu (Operasi Ketupat) mengamankan arus mudik, mengamankan tempat ibadah, mengamankan sentra ekonomi, pasar, yang merupakan tempat di mana masyarakat beraktivitas," jelasnya.
Dia berharap dalam pelaksanaan pengamanan Hari Raya Idul Fitri tahun ini bisa berjalan dengan baik dan bisa lebih daripada pengamanan tahun lalu.
"Masing-masing Polda dalam setiap operasi tentu sudah membuat kirka (perkiraan keadaan), di mana titik yang perlu diberikan pengamanan yang optimal baik terbuka dalam bentuk patroli, penjagaan maupun tertutup dalam pengamanan tertutup lainnya," ungkapnya.
Korlantas Polri sebelumnya memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 5 April 2024 mendatang.
Sementara untuk puncak arus balik Lebaran akan terjadi 10 hari setelahnya yakni pada 15 April 2024.
"Puncak mudik itu sekitar tanggal 5 ya antara tanggal 5 April dan puncak baliknya tanggal 15 April. itu kita prediksinya seperti itu," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso usai menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Hotel Borobudur, Rabu (6/3/2024).
Untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik dan arus balik tersebut, seluruh jajaran Direktorat Lalu Lintas hadir dalam TFG itu untuk nantinya memahami cara bertindak baik teknis maupun taktis.
"Tadi sudah di TFG kan sudah cukup baik, bagus. Mudah-mudahan ini semua bisa berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan beribadah dan mudik dengan baik, sehat, selamat dan nyaman. Itu harapan kita," ucapnya.
Di sisi lain, nantinya Operasi Ketupat akan membentuk Satgas Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas), kemudian, mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan).
Selain itu juga membentuk tim yang diperuntukkan mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.
"Ada penggelaran tim atau tim patroli, tim urai, tim ganjel supaya tidak terjadi kecelakaan, dan tim patroli panduan khususnya untuk panduan untuk kecepatan sehingga semua bisa terantisipasi dengan baik," jelasnya.
136 Juta Masyarakat akan Mudik
Sebelumnya, Polri memprediksi jumlah masyarakat yang akan mudik lebaran 2024 akan bertambah dibandingkan 2023 hingga 6 persen.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan total masyarakat yang akan mudik diprediksi hingga 136 juta orang.
"Korlantas Polri kalau melihat data pada tahun lalu ada sekitar 123 juta lebih masyarakat Indonesia yang melakukan mudik dan berwisata selama masa libur Idul Fitri pada 2023," kata Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).
"Sedangkan dipergerakan hasil prediksi dan analisa tahun ini kemungkinan akan bertambah 5-6 persen atau kurang lebih di angka 136 juta masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, Trunoyudo mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait akan melangsungkan rapat koordinasi (rakor) untuk membahas soal pengaturan arus lalu lintas.
"Rekayasa lalu lintas ini dituangkan tentunya juga pada SKB (surat keputusan bersama) dengan stakeholder terkait ada beberapa pola lalu lintas yang akan diberlakukan yakni sistem contra flow, one way dan pembatasan operasional angkutan barang sumbu 3," ucapnya.
Baca juga: Syarat Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut Kemenhub
Nantinya sistem rekayasa lalu lintas akan diprioritaskan di jalan Tol Trans Jawa untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran.
"Sistem contraflow diberlakukan mulai dari km 36, sedangkan sistem one way diterapkan mulai dari km 72 Tol Cipali sampai dengan km 414 Tol Kalikangkung, tentunya ini mendasari dari hasil analisa dan evaluasi tahun lalu," ucapnya.