TRIBUNNEWS.COM - Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk mencontoh keseharian Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam hal berpuasa pada ulan Ramadan.
Salah satu yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam berpuasa adalah kebiasaan saat sahur.
Nabi Muhammad SAW biasanya melakukan sahur menjelang waktu imsak atau waktu subuh.
Selain makan dan minum ketika sahur, Nabi Muhammad SAW juga melakukan salat malam dan berdoa kepada Allah SWT.
Itu karena waktu sahur tersebut adalah waktu yang mustajab untuk Allah SWT akan mengabulkan doa-doa kita.
Untuk informasi lebih lengkap tentang kebiasaan sahur Nabi Muhammad SAW ini, simak penjelasan dari dosen Institut Pesantren Mathali'ul Falah - IPMAFA Pati, Ahmad Nashiruddin, M.Pd.
Nabi Muhammad Terbiasa Mengakhirkan Sahur
Menurut Ahmad Nashiruddin, Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk mengakhirkan sahur.
Artinya sahur sebaiknya dilakukan pada waktu menjelang imsak atau menjelang waktu subuh.
"Terkait pelaksanaan sahur, Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan untuk mengakhirkan sahur. Jadi sahur itu di akhir menjelang imsak, atau bahkan menjelang subuh."
"Kenapa demikian? Ini sesuai dengan hadist nabi misalnya hadist dalam riwayat Ahmad yang mengatakan bahwa umatku berada dalam dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur," kata Ahmad Nashiruddin dalam Program OASE Tribunnews.com, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Hukum Puasa dalam Keadaan Junub, Apakah Puasanya Sah? Ini Penjelasannya
Anjurkan Salat Malam dan Berdoa
Selain makan sahur, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk melakukan ibadah lain saat sahur, yakni dengan melakukan salat malam dan berdoa kepada Allah SWT.
Itu karena waktu sahur adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
"Nabi pernah ditanya, malam apa yang paling didengar doanya, yaitu sepertiga malam tegas nabi. Dalam hadis yang lain nabi berkata bahwa mengakhirkan sahur adalah bagian dari fitrah."
Baca juga: Hukum Tidur Seharian saat Puasa Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?
"Kemungkinan yang dimaksud mengakhirkan sahur di sini adalah mengerjakannya di sepertiga malam terakhir, yakni pukul 02.00 hingga waktu subuh. Karena pada waktu itu, doa ampunan dan hajat akan dikabulkan oleh Allah SWT."
"Jika melihat hadis tersebut, sebenarnya itu bukan hanya sahur yang dianjurkan atau diperintahkan oleh umatnya. Tapi anjuran untuk salat malam dan juga berdoa. Karena di waktu sepertiga malam terakhir ini, Allah SWT akan mengampuni kesalahan kita, dan juga akan mengabulkan segala hajat kita."
"Artinya doa kita yang dipanjatkan di sepertiga malam terakhir itu berpotensi untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Jadi bukan hanya sekedar sahur, tapi kita dianjurkan untuk salat dan berdoa," kata Ahmad Nashiruddin.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)