TRIBUNNEWS.COM - Apakah puasa batal jika suami istri tak sempat mandi besar sampai imsak? Ini kata Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Tsalis Muttaqin Lc MS.
Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Tsalis Muttaqin Lc MS, menjelaskan soal suami istri yang terlanjur tidak mandi besar atau mandi junub ketika imsak tiba setelah berhubungan badan hingga ketiduran.
Seperti diketahui beberapa hal bisa membuat batal puasa Ramadhan, termasuk air mani keluar.
Maka dari itu butuh pemahaman lebih untuk memaknai hal tersebut.
Dengan demikian, momen Ramadhan 1445 H/2024 dapat dijalani dengan baik.
Dalam tayangan YouTube Tribunnews program Tanya Ustaz, Tsalis Muttaqin menuturkan, berdasarkan mazhab Imam Syafi'i, hal tersebut tidaklah batal.
Karena hubungan suami istri dilakukan malam hari saat tidak melaksanakan puasa.
Meski begitu, keduanya wajib mandi besar dan kemudian melaksanakan salat Subuh.
"Menurut mazhab Imam Syafi'i, puasanya tidak batal."
"Karena terjadinya hubungan seksualitas antara suami istri itu kan terjadi pada malam hari sebelum puasa."
"Tidak batal, tapi dia tetap wajib mandi terus melanjutkan dengan salat Subuh," tandas dia.
Baca juga: Hukum Menelan Ludah saat Puasa, Apakah Batal? Ini Penjelasannya
Yakni bisa dengan cara membebaskan budak perempuan Muslim.
"Ketika ada seseorang yang berpuasa Ramadhan, dia melakukan hubungan suami istri, layaknya hubungan suami istri yang dengan hubungan nyata seperti itu, maka dia tidak hanya batal puasanya, dia tidak hanya berdosa, tapi, dia juga wajib membayar kafarrah, membayar tebusan."
"Yaitu nanti setelah bulan Ramadan dia harus memerdekakan budak perempuan muslimah, kalau ada."
"Kalau ndak ada, maka dia harus berpuasa dua bulan berturut-turut untuk menebus dosanya itu."
"Dan kalau dia tidak mampu, maka dia harus memberi makan pada 60 orang fakir miskin, yang satu orangnya itu satu mud."
"Mud itu kalau diukur timbangan, yaitu sekitar enam ons setengah," jelasnya.