News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2024

Bagaimana Cara Mandi Junub saat Tak Ada Air atau dalam Keadaan Sakit? Berikut Penjelasannya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mandi junub. Simak inilah cara mandi junub atau mandi wajib saat tidak ada air atau dalam keadaan sakit.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah cara mandi junub atau mandi wajib saat tidak ada air atau dalam keadaan sakit.

Melansir laman resmi Kemenag, dalam ajaran Islam ada dua jenis hadats, yaitu hadats kecil dan besar.

Adapun hadats kecil mengharuskan seseorang berwudhu untuk menghilangkannya.

Sementara itu, hadats besar (junub) mengharuskan untuk mandi besar atau mandi junub.

Dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi, ada tata cara dan anjuran yang berbeda tentang mandi junub bagi pria dan wanita.

"Aku bertanya wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang perempuan yang sangat kuat ikatan rambut kepalanya, apakah boleh mengurainya saat mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, 'Jangan, sebetulnya bagimu cukup mengguyurkan dengan air pada kepalamu 3 kali guyuran'."

Menurut HR At-Tirmidzi, membasuh pangkal rambut hanya dikhususkan bagi pria, sedangkan untuk wanita tidak perlu melakukan hal tersebut.

Lantas, dalam kondisi tertentu, misalnya saat tidak ada air atau dalam keadaan sakit, bagaimana caranya untuk melaksanakan mandi junub?

Cara Mandi Junub saat Tidak Ada Air

Cara bersuci untuk menghilangkan hadats besar atau kecil dalam kondisi tidak ada atau terbatasnya pasokan air atau dalam keadaan sakit adalah dengan tayamum sebagai pengganti mandi junub atau wudhu.

Hal ini sebagaimana keterangan berikut:

Baca juga: Hukum Belum Mandi Junub hingga Subuh, Apakah Puasa Sah? Simak Tata Cara Mandi Wajib

والثاني والثالث مسح الوجه ومسح اليدين مع المرفقين ويكون مسحهما بضربتين الأولى للوجه والثانية لليدين والرابع الترتيب بين الوجه واليدين، ولا فرق في ذلك بين أن يكون التيمم بدلا عن وضوء أو غسل أو غسل عضو

"Kedua dan ketiga adalah mengusap wajah dan mengusap kedua tangan hingga siku. Usapan pada keduanya dilakukan dengan dua tepukan, tepukan pertama untuk wajah dan tepukan kedua untuk kedua tangan. Keempat tertib tepukan pada wajah dan kedua tangan. Tidak ada bedanya pada semua itu apakah tayamum sebagai pengganti wudhu, pengganti mandi wajib, atau pengganti basuhan anggota wudhu," (KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-As‘adiyyah: 2014 M/1434 H], halaman 25).

Adapun secara bahasa dan istilah tayamum telah dijelaskan dalam banyak kitab fiqih, di antaranya dalam kitab Kifayatul Akhyar.

Dalam kitab tersebut dijelaskan hukum tayamum sebagai alternatif untuk bersuci dari hadats kecil dan hadats besar sebagai pengganti wudhu dan mandi junub.

التيمم لغة هو القصد يقال يممك فلان بالخير إذا قصدك وفي الشرع عبارة عن إيصال التراب إلى الوجه واليدين بشرائط مخصوصة...والأصل في ذلك قوله تعالى فَلَمْ تَجِدُوْا مَاءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا قال ابن عباس رضي الله عنهما المعنى وإن كنتم مرضى فتيمموا وإن كنتم على سفر ولم تجدوا ماء فتيمموا

"Tayamum secara bahasa berarti tujuan atau maksud misalnya sebuah kalimat diucapkan, ‘Yammamaka fulanun bil khairi’ [bila si fulan bermaksud baik terhadapmu]. Tayamum secara syariat adalah menyampaikan debu ke wajah dan kedua tangan dengan syarat khusus. Dasar hukum tayamum adalah firman Allah pada Surat Al-Maidah ayat 6; ‘Lalu kalian tidak menemukan air, maka hendaklah bertayamum dengan debu yang suci’. Sahabat Ibnu Abbas ra berkata; ‘Maknanya jika kalian sakit, tayamumlah. Jika kalian bersafari, tayamumlah. Dan kalian tidak menemukan air, tayamumlah'," (Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut: Darul Fikr: 1994 M/1414 H], juz I, halaman 42).

Dengan demikian, jika hendak bersuci menghilangkan hadats besar maupun kecil dalam kondisi tidak ada air atau dalam keadaan sakit caranya adalah dengan tayamum sebagai pengganti mandi junub dan wudhu.

Baca juga: Sakit Gigi Saat Berpuasa, Apakah Harus Ditahan hingga Berbuka untuk Minum Obat? Ini Kata Dokter

Bacaan Niat Mandi Junub

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."

Berikut sebab-sebab seseorang harus melakukan mandi junub, dikutip dari Buku Pintar Panduan Ibadah Muslimah karya Syukron Maksum:

1. Melakukan hubungan suami istri walaupun tidak keluar mani.

2. Keluar mani yang disebabkan hubungan suami istri.

3. Nifas, keluarnya darah dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan.

4. Ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid.

5. Haid bagi perempuan.

6. Orang yang baru memeluk agama Islam.

(Tribunnews.com/Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini