Laporan wartawan Tribun Jogja Anugrah dan Fajar Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sejumlah warga yang tinggal di bantaran Kali Code mulai menutup kampungnya, sejak pukul 17.00 WIB. Mereka khawatir terjadi penjarahan lantaran penghuni kawasan itu telah banyak yang mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi.
“Ini untuk mengantisipasi penjarahan harta benda warga yang sudah ditinggal mengungsi, kami menutup kampung,” kata Agus (24) warga Sayidan yang sedang menunggui palang bamboo yang melintang di kampungnya, tadi sore.
Hal yang sama juga dilakukan warga RT 18 RW 4 Gondolayu selatan. Beberapa warga terlihat sedang memasang penghalang di mulut gang kampungnya. “Neng njero omah iseh ono pit (Di dalam rumah masih ada sepeda motor, red),” kata Purwanti, yang sedang bersiap mengungsi.
Sementara itu, kini gedung SLB Gondolayu juga sedang disiapkan untuk menampung pengungsi warga Kali Code. Suradi (45) pengeleola SLB itu mengaku telah menyiapkan tikar dan mengosongkan beberapa ruangan. “Sewaktu-waktu warga mengungsi, kami siap,” katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan pendampingan belajar bagi pengungsi warga bantaran Kali Code. “Kalau memang mereka mengungsi, anak-anak bisa belajar bersama kami,” katanya.
Pantauan di beberapa jembatan yang melintang di atas Kali Code terlihat dipadati warga kota yang ingin mengetahui perkembangan ketinggian lahar dingin. Mereka yang sedang melintas di berbagai kawasan itu langsung memarkir kendaraannya. Kemacetan pun terjadi.
Karena itu, polisi pun berjaga di lima jembatan yang ada di Kota Gudeg ini. ”Ada lima jembatan yang kami jaga untuk mengantisipasi kemacetan,” kata AKP Dadang Wijaya, Wakasat Lantas Polrestabes Yogjakarta, tadi sore (5/11).
Kampung Bantaran Code Ditutup
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger