Laporan wartawan Tribun Jogja Theresia Andayani
TRIBUNNEWS.COM YOGYA - Warga yang bermukim di bantaran Kali Code, Gondokusuman, Yogyakarta mengeluh air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari tercemar. Air tercemar Akibat tercampur dengan material abu vulkanik akibat letusan Merapi, Jumat dini hari.
Daryoni, warga Kali Code ini mengeluh air sumur yang biasanya bersih tercampur dengan material abu vulkanik, sehingga tidak bisa dipakai untuk minum, mandi dan memasak. “Terpaksa saya minta tetangga untuk air bersih,” ujar Daryoni kepada Tribun Jogja, Sabtu (6/11/2010).
Ia mengatakan pada saat letusan Merapi terjadi, luapan lahar dingin tumpah di Kali Code, bahkan membawa material pasir dan abu vulkanik. Bahkan, lanjutnya banyak juga batu-batu besar yang juga hanyut sampai ke Kali Code.
“Tadi pagi warga juga sudah mulai membersihkan halaman rumahnya dari abu vulkanik,” katanya.
Ditambahkan Harni, setelah erupsi Merapi terjadi lagi, pada saat kejadian Jumat pagi, aliran sungai di Kali code meluap sampai setinggi dengkul. Tapi untungnya, warga sudah banyak yang mengungsi, sehingga tidak ada korban jiwa, maupun rumah yang hanyut.
“Warga sudah pada mengungsi, tapi paginya mereka sudah kembali untuk menengok rumahnya,” ujar dia.
Samidi, warga RT 01/01, Kalicode mengatakan air sungai Kali Code meluap dan menyebabkan banyak yang meninggalkan rumahnya dan pindah ke rumah saudaranya. Mereka takut, terjangan banjir akan menghanyutkan rumahnya. “Tapi untung tidak ada korban jiwa,” katanya.
Samidi mengatakan sumurnya belum tercemar air bersih, karena dia menggunakan sumber air PAM. Namun, sejak siang hari tadi, akibat terjangan lahar dingin, air di Kalicode warnanya berubah jadi kecoklatan bahkan kehijauan. “Warga mulai khawatir, takut akan mencemari air bersih di sumur,” ujarnya.
Warga Kali Code Keluhkan Sumur Tercemar
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger