TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA - Satu per satu peti jenazah korban sapuan awan panas dan muntahan material Gunung Merapi, yang dibalut kain berenda putih itu mulai dimasukkan ke liang lahat seluas 28 X 7 meter. Melalui pengeras suara, bacaan sholawat terus berkumandang menyertai iringan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Di atas permukaan peti jenazah, diletakkan nisan berbahan kayu. Bagi yang teridentifikasi, namanya tertulis di nisan tersebut. Sedangkan yang tidak teridentifikasi, hanya dituli Mr X dan Ms X.
Jadi, kendati, dikuburkan dalam satu liang, masing-masing jenazah akan ditandai nisan.
Setelah peti jenazah dimasukkan ke dalam liang, keluarga korban lalu menaburkan bunga. Tak lama kemudian, liang tersebut ditutup dibantu menggunakan alat berat deko.
Isak tangis keluarga korban sekali lagi tumpah di sekitar komplek pemakaman Kabupaten Sleman, Seyegan, Godean, Sleman. Ekspresi wajah mereka memancarkan kesedihan yang mendalam.
Ratusan warga sekitar memadati komplek pemakanan. Mereka berkerumun di atas gundukan menyerupai bukit kecil ingin menyaksikan prosesi pemakaman masal tersebut.
Nisan Jenazah yang Tak Teridentifikasi diberi Tanda Mr X
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anwar Sadat Guna
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger