Laporan wartawan Tribun Jogja Sigit Widya dan Fajar S Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - TRIMO namanya. Usianya sudah 51 tahun. Akan tetapi, semangatnya dalam berkarya masih tinggi.
Meski hanya berjarak 8 km dari puncak Merapi, dia tetap membuka bengkelnya, yang terletak di Desa Ngepos, Srumbung, Magelang.
Padahal, siang itu, Senin (8/11/2010), tak seorang pun melintas di depan "kantor" nya tersebut. "Semua warga sudah mengungsi sejak beberapa hari lalu," ungkapnya.
Sambil memegang kabel kompresor, laki-laki yang anak dan istrinya mengungsi di Lapangan Tembak, Salaman, Magelang ini berkata, "Ada saja orang yang datang ke bengkel saya dalam situasi seperti ini," katanya.
Trimo melanjutkan, kebanyakan ganti oli. Tapi, tidak sedikit juga yang menambal ban. "Beberapa membeli bensin dan mencari kabel busi. Yang minta ganti ban, meski saya hanya menyediakan ban bekas, juga ada," tukasnya.
Setiap hari, Trimo membuka bengkelnya pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Pada saat ini, dia tidak menyediakan onderdil sepeda motor.
"Belum ada uang untuk kulakan, mas. Lagipula, dalam situasi seperti ini tidak ada yang membeli," petani salak ini menutup pembicaraan.
Bengkel Trimo di Merapi Tetap Buka
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger