Laporan wartawan Tribunnews.com, Wilem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Material debu vulkanik yang kembali dimuntahkan Gunung Merapi, membuat sejumlah warga Kaliurang Timur, Sleman dilanda kepanikan saat mengevakuasi ternak sapi dan kambingnya.
Padahal, evakuasi belum selesai dilakukan. Masih banyak ternak tertinggal. Mereka hanya berhasil mengevakuasi 22 ternak sapi dan kambing yang diangkut menggunakan truk berkapasitas 3500 kilogram. Mereka langsung tancap gas meninggalkan dusun. Kemudian mengantar ternak tersebut ke posko pengungsian di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Kita panik banget, mas. Dari HT (handy talky) orang-orang sudah teriak-teriak dari bawah. Kita langsung buru-buru turun. Debunya kaya ngejar-ngejar gitu loh, mas," kata Abdi Junanto, (20), Senin, (08/11/2010), warga Kaliurang Timur, sambil menyeka wajahnya yang kotor terkena debu vulkanik itu.
Ternak sapi dan kambing itu, lanjut Abdi, merupakan milik sejumlah warga Kaliurang Timur yang kini berada di posko pengungsian Maguwoharjo. Rencananya, pemilik itu akan menjualnya. "Ternak-ternak ini akan dijual, mas. Mereka akan bertransaksi di pengungsian. Kalau harga cocok, ternak-ternak itu langsung dibawa sama penjualnya," kata Abdi.
Menurut Sugiharto, (35), warga Boyolali, Jawa Tengah, yang ikut mengevakuasi ternak di Kaliurang Timur, harga sapi-sapi itu berkisar Rp 6 juta. bergantung kualitas sapi si pemilik. "Kalau sapi-sapi ini kan kurus. Mungkin harganya segitu. Malah bisa turun kira-kira Rp 3 juta," ujarnya.
Abdi menambahkan, warga Kali Urang Timur terpaksa menjual ternak sapi dan kambing mereka. Menurutnya, dengan kondisi Gunung Merapi yang sulit diprediksi letusannya membuat mereka tidak bisa lagi merawat dan memberi makan ternak. "Ternak-ternak ini aja sudah lima hari nggak dikasih makan. Mending dijual daripada mati," ujarnya.
Dikejar Wedus Gembel Saat Evakuasi Ternak
Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger