Laporan Wartawan Tribun Jogja Hasan SG dan Mario Danardono
TRIBUNNEWS.COM, YOGJA – Setelah sempat lengang beberapa jam pascapemakaman 73 korban letusan Merapi tadi malam, siang ini (8/11/2010), Unit Forensik RSUP dr Sardjito kembali kebadatangan enam jenazah. Lima kantong dievakuasi Tim SAR dari kawasan Desa Glagaharjo dan satu dari desa lain di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Hingga kini, keenam jenazah itu sedang diidentifikasi dokter RSUP dr Sardjito. Meski begitu, kecil kemungkinan mereka bisa dikenali, karena kondisi jenazah sudah rusak.
Belasan warga yang sejak Jumat mencari anggota keluarga mereka yang belum ditemukan, terlihat cukup tegang saat enam jenazah itu tiba. Mereka berharap, satu diantara korban yang dievakuasi pagi tadi adalah orang yang mereka cari.
Sriyono, warga Glagaharjo, Cangkringan yang sejak Jumat (5/11/2010) mencari anaknya, Aris Widiaymoko, berharap agar satu diantara enam jenazah yang ditemukan hari ini adalah anaknya. “Semoga ada (diantara jenazah itu, red) anak saya,” kata Sriyono lirih.
Dwi Prasetya juga berharap sama. Laki-laki 30 tahun ini sejak Jumat (5/11/2010) bertahan di RSUP dr Sardjito untuk mencari kabar kakaknya yang diinformasikan telah meninggal. Kakak yang dimaksud adalah Jupriyanto, anggota Tagana yang ikut terjebak saar erupsi besar pada Jumat (5/11) dini hari lalu.
“Terakhir kami masih bisa menelepon pada Kamis (4/11/2010) sekitar pukul 10 malam. Setelah itu sudah tidak bisa dihubungi,” kata Dwi.
Siang Ini Enam Jenazah Kembali Ditemukan
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger