News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus

Siswa Pengungsi Boleh Nebeng Sekolah

Editor: Kisdiantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana evakuasi di Merapi, Minggu (7/11) pagi

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA
- Siswa yang tidak bisa bersekolah karena mengungsi atau sekolahnya mengalami kerusakan akibat letusan Merapi boleh nebeng ikut belajar di sekolahan terdekat.

Hal ini disampaikan Drs K Baskara Aji, Kepala Bidang Perencanaan dan Standarisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Yogyakarta (Disdikpora), di kantornya Senin (8/11/2010).

“Siswa yang sedang mengungsi diperbolehkan untuk nebeng belajar di sekolah terdekat sekitar pengungsian. Tentu sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing,” jelas Baskara. Menurutnya, kebijakan tersebut diambil agar siswa tidak mengalami ketertinggalan dalam proses belajar mengajar.

Secara teknis dirinya menjelaskan, siswa pengungsi cukup datang dan mendaftarkan diri ke sekolah yang akan dituju. Terkait dengan kebijakan ini, pihak sekolah juga telah diberikan pemberitahuan. Sehingga diharapkan tidak ada penolakan dari sekolah yang bersangkutan. “Kalaupun kelas penuh, proses belajar dapat dilakukan sore hari. Untuk mengatisipasi ini sejumlah guru yang mengajar di daerah bencana namun tidak tinggal disitu akan diperbantukan,” papar Basuki.

Dirinya menambahkan, kebijakan boleh belajar nebeng ini adalah  rencana yang telah disiapkan  Disdikpora disamping pembuatan sekolah darurat di pengungsian. “Meskipun nanti tidak begitu efektif, setidaknya hal ini bisa membantu anak-anak agar tetap bisa belajar,” imbuhnya.

Dari laporan yang diterimanya, dengan jarak aman yang menjadi radius 20 kilometer dari Merapi jumlah sekolah yang terhenti kegiatan belajar-mengajarnya mencapai 217 sekolahan.

Baskara melanjutkan, banyak anak-anak sekolah tidak sempat membawa alat tulis dan buku dan buku saat mengungsi. Sehingga bagi mereka yang ingin memberikan bantuan, sebaiknya alat-alat belajar inilah yang sebaiknya diberikan. “Kebutuhan mendasar anak-anak di pengungsian adalah alat tulis dan buku. Bagi mereka yang ingin membantu, dapat menyerahkan langsung atau memalui posko yang di buka di kantor Disdikpora,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini