Laporan Wartawan Tribun Jogja, Setya Krisna Sumargo, Mario Eka Danardono, Ade Riza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Tim Search and Rescue (SAR) Klaten dan sebuah tim dari Kopassus Grup II Kartasura saat ini sedang melakukan evakuasi paksa sejumlah penduduk Desa Balerante, Kemalang, Klaten, yang masih bertahan di rumah-rumah mereka.
"Ada beberapa, termasuk orang jompo yang tidak mau pergi. Kita juga akan coba lagi evakuasi satu jenazah yang sejak Kamis belum berhasil kita jangkau," kata Kepala Litbang SAR Klaten Indriarto lewat telepon, Senin (8/11/2010) pukul 09.00 WIB.
Selain manusia, ternak juga dipindahkan. Balerante adalah desa di sebelah timur aliran Kali Woro. Selama ini desa ini agak terlindung Bukit Kendil, sebuah gundukan material hasil erupsi Merapi beratus tahun lalu.
Luncuran lava pijar dan awan panas terdeteksi sudah pernah mencapai bukit itu. Jika sukses melompati Kendil, dipastikan Balerante akan menyusul nasib Kinahrejo, Kaliadem, Argomulyo, Bronggang dan desa-desa lain di sisi Kali Gendol yang kini musnah.
Gunung Merapi kembali menggeliat sejak pukul 00.00 tadi. Diawali munculnya titik api diam cukup besar, disusul luncuran lava pijar dan semburan material secara vertikal. Meski secara visual tidak tampak jelas, namun di sela-sela kilatan cahaya petir, terbentuk kolom asap tebal hitam setinggi lebih kurang 5.000 meter.
Pada pukul 01.49, terpantau bubungan material vulkanik dan asap solfatara itu condong arah ke barat/barat daya. Gelegak Merapi itu diiringi gemuruh yang terdengar susul menyusul. Pantauan wartawan Tribun dari sektor tenggara di Manisrenggo, rolling door dan kaca, pintu rumah sering bergemeletar.
Sebelumnya pada pukul 01.25 WIB, terpantau ada titik api diam di puncak, cukup besar, dan kemudian meluncur berurutan. Terpantau dari Manisrenggo, Klaten. Dari Posko Keputran, Kemalang, Klaten, suara menggelegar terdengar. Setelah itu agak reda
Tim SAR Lakukan Evakuasi Paksa di Balerante
Editor: Anita K Wardhani
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger