Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wilem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Udara di Kotamadya
Yogyakarta, pagi ini relatif bebas dari kepulan debu vulkanik. Hujan
deras yang terjadi beberapa malam lalu membuat kepulan debu tersebut
mengendap. Sejumlah warga mulai mengawali aktivitasnya tanpa menutup
mulut dan hidungnya dengan masker.
Jalan-jalan utama, seperti Jalan Sudirman,
juga padat. Kendaraan bermotor tampak berlalu-lalang dengan lancar.
Toko-toko dan warung yang menjajakan makanan mulai dibuka. Bahkan mulai
ramai dikunjungi oleh pembeli.
Pemandangan seperti itu juga terlihat di
Jalan Kaliurang hingga Kilometer 15, yang semenjak letusan dahsyat,
Jumat, (05/11/2010), dini hari lalu, sempat mengalami lumpuh total.
Di atas Jembatan Gondolayu yang membawahi aliran Kali Code itu sejumlah warga kota berkerumun. Sepeda motor
mereka diparkirkan berjejer di sisi jembatan. Dari situ, mereka
memandang ke arah permukiman pinggiran kali tersebut.
Tampak warga
pinggiran Kali Code sibuk meninggikan tanggul-tanggul terbuat dari
karung berisi pasir untuk mengantisipasi banjir akibat luapan lahar
dingin.
Tidak hanya itu, dari atas Jembatan Gondolayu, warga kota
tersebut juga ingin melihat kondisiĀ Kali Code. Seperti diberitakan
sebelumnya, kali tersebut mengalami pendangkalan akibat luapan lahar
dingin Gunung Merapi yang membawa material pasir. Namun, warga yang bekrumun di jembatan itu tidak menghambat arus lalu lintas. (*)
Seusai Diguyur Hujan Deras Nadi Yogya Mulai Berdenyut
Editor: Tjatur Wisanggeni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger